Uang Tabungan Siswa Mandek, Polisi Minta Orang Tua Lapor, Timsus Tindak Tegas Guru yang Berutang
Polisi meminta orang tua siswa yang uang tabungan anaknya belum dikembalikan untuk segera melapor. Timsus akan tindak tegas para guru yang berutang.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Alhamdulillah, hadir semua. Untuk itu, saya ucapkan terima (kasih) kepada para penunggak. Mereka respect, responnya bagus," tandasnya.
Kata Pihak Koperasi
Uang tabungan siswa SD di Pangandaran bermasalah karena disimpan di koperasi dan dipinjam sejumlah guru.
Akibat ulah para guru tersebut, koperasi merugi dan dituntut untuk mengembalikan uang siswa.
Salah satu koperasi yang dirugikan yakni Koperasi Tugu Cijulang.
Baca juga: Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Capai Lebih dari Rp7 Miliar, Ada Guru yang Beri Jaminan
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin menyatakan jumlah guru yang meminjam uang para siswa sebanyak 62 orang.
"Mereka (guru yang pinjam) ada yang masih aktif dan ada yang tidak. Tapi, (dominan) yang sudah pensiun," paparnya, Rabu (21/6/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Menurutnya, jumlah uang yang dipinjam para guru bervariasi dengan nominal paling besar mencapai Rp 200 juta.
"Di guru yang masih aktif itu sampai Rp 100 juta, di luar (sudah pensiun) ada yang sekitar Rp 200 juta," sambungnya.
Ia meminta para guru yang meminjam uang dari koperasi segera mengembalikan karena kasus ini mencoreng nama baik profesi guru.
"Karena, kita satu kesatuan atau komunitas untuk bersama-sama menjunjung tinggi harga diri kita."
"Dengan kejadian ini, jelas menurunkan harga diri kita sebagai guru. Guru di mata masyarakat sudah sangat jatuh," tegasnya.
Baca juga: Jumlah Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Bertambah jadi Rp 7,47 Miliar, Para Guru Diperiksa
Selain berutang ke koperasi, ada beberapa guru yang meminjam langsung uang tabungan siswa ke sekolah.
"Baik utang yang ke sekolahnya langsung maupun ke kami ke koperasi. Karena, kami pun punya kewajiban mengembalikan ke sekolah. Sedangkan, uangnya berada di teman-teman semua," tuturnya.
Menurutnya, jika para guru yang berutang tidak segera membayar polemik ini akan dibawa ke ranah hukum.
"Mari kita introspeksi diri, ada apa dengan kita. Ayo kita sama-sama menyelesaikan masalah ini. Karena konsekuensi dari masalah ini, jelas ke ranah hukum," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Padna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.