Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Polemik Tabungan Siswa SD di Pangandaran, Pengamat: Esensi Menabung Sudah Hilang

Berikut ini kata pengamat pendidikan soal polemik uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang belum dikembalikan ke orang tua siswa.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Soal Polemik Tabungan Siswa SD di Pangandaran, Pengamat: Esensi Menabung Sudah Hilang
capture Kompas TV
Sejumlah orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat mengeluh tabungan anak mereka tidak dapat dicairkan karena kredit macet koperasi. - Berikut ini kata pengamat pendidikan soal polemik uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat yang belum dikembalikan ke orang tua siswa. 

Tidak dikembalikannya uang tersebut, penyebabnya ada beberapa faktor.

Satu di antaranya yakni ada guru yang meminjam uang tersebut.

Ada yang meminjam di koperasi tempat uang tersebut disimpan dan ada yang meminjam langsung.

Yang disayangkan, setelah meminjam, beberapa ada yang macet pembayarannya.

Hal tersebutlah yang membuat pengembalian uang tabungan ikut macet.

Menanggapi hal tersebut, Pemkab Pangandaran pun membentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini.

Tim khusus tersebut pun mendatangi sekolah dasar yang bersangkutan untuk meminta para guru segera melunasi pinjaman.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Guru yang Tidak Mengembalikan Uang Tabungan Murid SD di Pangandaran Akan Diberi Sanksi Tegas

Berita Rekomendasi

Bupati Panandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan sebelumnya ada guru yang meminta Pemda untuk membantu melunasi utang.

"Jangan melempar masalah ke pemerintah (Pemda)," ujar Jeje, mengutip TribunJabar.id.

Ia juga mengatakan, pihak sekolah harus bertanggung jawab melunasi utang tersebut.

"Kan, sebetulnya mereka (pihak sekolah) sempat tunjuk tunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Termasuk kata komite, saat meminjam pihaknya tidak dilibatkan," katanya.

"Saya bilang, disintegrasi sekolah itu adalah otonomi sekolah. Di mana, ada sekolah dan komite sekolah," ucap Jeje.

Ia juga mengatakan, jika pengelolaan uang tabungan berjalan dengan baik, tentunya tidak akan terjadi masalah seperti ini.

"Kita ikut campur, karena ini sudah menjadi persoalan di masyarakat. Makanya, kita turun untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Padna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas