Jadi Sorotan, Polisi Gercep Usut Tewasnya Siswa Kelas 2 SD di Medan yang Diduga Dianiaya Kakak Kelas
Korban mengaku dipukuli kakak kelasnya, kelas lima kelas enam yang berdasarkan pengakuan korban sebanyak
Editor: Eko Sutriyanto
"Nggak ada nampak luka memar.
Dia cuma mengeluh sakit tidak mau makan, cuma minum," sambungnya.
Butet menyampaikan, setelah anaknya setiap malam seperti mengalami trauma dan menunjukkan rasa takutnya.
Lantaran masih mengeluh sakit, pihak keluarga pun akhirnya membawa korban berobat ke Rumah Sakit Madani, pada Selasa (27/6/2023) kemarin.
Baca juga: Beda Respons Mario Dandy dan Shane Lukas Saat Video Penganiayaan Diputar di Persidangan
Namun, pihak rumah sakit menolak biaya perobatan melalui BPJS lantaran Baim merupakan korban penganiayaan.
Lalu, lantaran keterbatasan biaya, keluarga pun akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Tak lama setelah mendapatkan perawatan, korban pun dinyatakan meninggal dunia.
"Tapi waktu kemarin sebelum dia meninggal, sempat bilang ada lima orang yang menganiaya dia, orang dekat-dekat sini juga," bebernya.
Butet mengaku sangat merasa terpukul kehilangan anak pertama itu.
"Sakit hati ini, anak saya dipukuli orang.
Gara-gara dipukulin orang anak saya meninggal," kata Butet sambil meneteskan air matanya.
Usai meninggal dunia, jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, untuk dilakukan autopsi.
Saat ini, jenazah telah dimakamkan di TPU Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Selvin Trianingsih mengaku tengah mendalami kasus bullying yang menewaskan siswa kelas 2 SD bernama Ibrahim Hamdi alias Baim (8).