Sha Wang Dideportasi ke Taiwan, Siti Aisah akan Dampingi dan Urus Surat Adopsi Anak Mantan Majikan
Sha Wang, WNA Taiwan pengidap down syndrom akan dipulangkan ke negara asalnya. Sha Wang akan didampingi Siti Aisah yang membawanya ke Indonesia.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Warga Negara Asing (WNA) asal Taiwan, Huang Che Ming atau Siau Huang atau Sha Wang akan dipulangkan ke negara asalnya karena overstay di Indonesia selama 3 tahun 11 bulan.
Sha Wang merupakan pengidap down syndrome dan dibawa ke Indonesia oleh Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti Aisah.
Siti Aisah membawa anak majikannya tersebut untuk dirawat di rumahnya yang berada di Karawang, Jawa Barat sejak 6 Juni 2019.
Kepala Imigrasi Karawang, Barlian Gunawan mengatakan Sha Wang dideportasi karena datang ke Indonesia menggunakan visa kunjungan.
Baca juga: Siti Mantan TKW di Taiwan Merasa Difitnah Kerap Minta Uang kepada Bekas Majikan: Mereka Itu Licik
Dalam aturan yang berlaku, WNA yang telah overstay lebih dari 6 bulan akan dideportasi dan dimasukkan ke daftar pencekalan.
Namun untuk kasus yang dialami Sha Wang, Kantor Imigrasi Karawang memberikan keringanan lantaran Sha Wang memiliki keterbatasan fisik.
"Karena jika dia kembali ke Indonesia tidak kami cekal. Karena kita melihat dari sisi kemanusiaan."
"Mudah-mudahan ada jalan terbaik untuk Bu Siti dan Siau Huang," ungkapnya, Kamis (6/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Proses pemulangan Sha Wang berdasarkan keinginan keluarganya yang berada di Taiwan dan difasilitasi Taipei Economics and Trade Office (TETO).
Sha Wang akan terbang ke Taiwan menggunakan pesawat China Airlines dari Bandara Soekarno - Hatta pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 14.40 WIB.
Baca juga: Siti Aisah Putuskan Rawat Sha Wang di Karawang, Batal Berangkat di Taiwan
Siti Aisah akan mendampingi Sha Wang dalam perjalanan ke Taiwan dan menginap di sana selama 14 hari.
Pimpinan dan perawat Rumah Sakit Budha Tzu Chi juga akan mendampingi proses pemulangan Sha Wang.
Setiba di Taiwan, mereka akan dijemput pihak Kamar Dagang Indonesia (KDI) dan tinggal sementara di yayasan setempat.
"Mudah-mudahan ada solusi sesuai dengan harapan bu Siti," pungkasnya.