Proses Evakuasi 3 Anggota TNI-Polri yang Terkena Panah Diwarnai Aksi Penyerangan Sekelompok Orang
Saat helikopter tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani anggota dengan anak panah dan batu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA – Proses evakuasi 3 anggota TNI-Polri yang terluka kena panah diwarnai aksi penyerangan sekelompok massa.
Penyerangan dilakukan massa saat aparat keamanan sedang melakukan evakuasi 3 terluka.
Evakuasi saat itu dipimpin oleh Kabag Ops Polres Dogiyai, AKP Wahda J Saleh.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat personel melakukan pengamanan Bandara Moanemani.
Baca juga: Kapolres Dogiyai Tegaskan 69 Petak Bangunan di Distrik Kamuu Dibakar OTK Bukan TNI atau Polri
Tiba-tiba datang kelompok massa yang melakukan penyerangan kepada petugas saat mengevakuasi korban terkena panah.
"Jadi itu diserang saat aparat gabungan melakukan pengamanan mengevakuasi tiga korban terkena panah dengan menggunakan helikopter," ucap Kabid Humas.
Ia mengatakan, saat helikopter tiba di Bandara Moanemani untuk mengevakuasi para korban, massa menghujani anggota dengan anak panah dan batu serta melakukan pembakaran satu unit rumah warga bernama Balibi.
"Helikopter berhasil take off dari Bandara Moanemani dan membawa para korban untuk dievakuasi ke Nabire," ungkap Kabid Humas.
Sebelumnya, Kamis (13/7/2023) aparat keamanan diserang oleh massa saat melakukan pengamanan TKP penjarahan di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan panah.
Akibat penyerangan tersebut, 3 personel yakni 1 personel Polres Dogiyai, Bripda Eliezer terkena panah di lengan kiri tembus ke belakang lengan.
Kemudian, personel Koramil Monomani, Serka Stewart Tapilatu terkena panah di lengan kanan dan 1 personel Brimob BKO Dogiyai.
Baca juga: Ditikam OTK, Tukang Ojek di Dogiyai Papua Tengah Alami Luka Tusuk di Bagian Belakang Tubuhnya
Sampai saat ini, aparat keamanan masih melakukan pengamanan di sekitar Dogiyai untuk mencegah massa melakukan tindakan-tindakan anarkis kepada warga nusantara yang berada di Kabupaten Dogiyai.
Adapun kerugian materiil hingga kini masih dilakukan pendataan petugas.