Polisi Sebut Mahasiswa UMY Tewas Setelah Melakukan Aktivitas Tidak Wajar dengan Dua Pelaku
Ketiganya melakukan aktivitas tidak wajar yang pada akhirnya menyebabkan korban Redho Tri Agustian meninggal dunia.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN- Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan Redho Tri Agustian, korban mutilasi di Sleman saling kenal dengan kedua tersangka.
Diketahui, polisi telah menetapkan dua pelaku sebagai tersangka kasus mutilasi mahasiswa kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut.
Baca juga: Fakta Kos di Sleman Dijadikan Lokasi Mutilasi, Tetangga Tak Dengar Suara Mencurigakan
Berikut kronologi mutilasi yang menyebabkan korban Redho Tri Agustian meninggal kemudian dimutilasi oleh Waliyin warga asal Kajoran Magelang dan RD asal Jakarta Selatan.
Menurut polisi, antara korban dan dua tersangka saling kenal.
Mereka tergabung dalam satu grup media sosial, polisi menyebut grup itu sebagai tidak wajar.
Sebelum pertemuan ketiganya di kosan wilayah Krapyak, Triharjo, Kabupaten Sleman, tersangka Waliyin mengundang RD asal Jakarta datang ke Yogyakarta.
Singkat cerita, ketiga melakukan aktivitas tidak wajar yang pada akhirnya menyebabkan korban Redho Tri Agustian meninggal dunia.
Karena panik, keduanya kemudian berusaha menghilangkan jejak dengan cara melakukan mutilasi.
Keduanya juga berencana membuang potongan tubuh korban ke sejumlah tempat agar tidak ditemukan.
Termasuk berusaha menghilangkan sidik jari korban yang sudah terpotong.
Identitas Dua Pelaku Mutilasi
Polisi telah meringkus dua pelaku pembunuhan yang disertai tindak mutilasi terhadap korbannya, Sabtu (15/7/2023) malam.
Kedua pelaku yakni W warga Magelang dan RD warga asal DKI Jakarta.
Awalnya, polisi menindaklanjuti laporan berupa potongan tubuh terduga korban inisial R.
"Pendalaman berdasarkan digital forensik olah TKP dan informasi lapangan kami tim kepolisian mengerucut terduga pelaku. Pelaku ada di wilayah Jabar. Tim obsnal beserta perangkat kami berhasil mengamankan terduga pelaku di Jawa Barat," kata Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, saat jumpa pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Tampang Ayah Tega Cabuli dan Bunuh Anaknya di Kediri, Korban Dimasukan Karung, Motif Sakit Hati
Pelaku saat ini masih ditahan di Mapolda DIY untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.
Terkait motif pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi tersebut, Polisi masih terus melakukan pendalaman.
Sejumlah barang bukti berupa pisau, palu, serta kompor dan panci turut diamankan kopolisian.
Dari hasil olah TKP kepolisian, korban dimutilasi oleh pelaku di sebuah kamar kos di Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
Awal Penemuan Potongan Tubuh Korban
Mayat diduga korban mutilasi ditemukan di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DIY, pada Rabu (12/7/2023) petang.
Mayat yang diduga kuat korban mutilasi di Turi tersebut ditemukan tidak dalam kondisi utuh.
Kabar mayat diduga korban mutilasi di Turi diawali dengan penemuan satu potongan tangan dan dua potongan kaki.
"Ya, benar. Sekarang masih proses di TKP," kata Purnomo, warga Desa Kelor, Kalurahan Bangunkerto, kepada Tribunjogja.com, Rabu malam.
Potongan tangan dan dua kaki yang diduga milik perempuan ditemukan di Sungai Bedog, perbatasan antara Kalurahan Bangunkerto dengan Kalurahan Wonokerto.
"Iya, betul, ada temuan itu. Dua kaki dan satu tangan diduga milik perempuan," kata Purnomo.
Baca juga: Mutilasi di Turi Sleman: Identitas Pelaku, Dibunuh di Kos-kosan, hingga Korban Ternyata Laki-laki
Berdasarkan informasi, potongan tangan dan dua kaki tersebut ditemukan oleh anak-anak yang sedang memancing di Sungai Bedog.
Penemuan menjelang magrib.
Saat itu, anak-anak yang sedang memancing melihat ada potongan kaki dan tangan manusia.
"Mereka ketakutan, kemudian naik (dari sungai) dan lapor ke warga kampung sebelah. Lalu, (warga) bilang ke tetangga dan menelepon bhabinkamtibmas," tambah Purnomo.
Petugas kemudian menindaklanjuti informasi tersebut.
Menurut Purnomo, potongan tubuh manusia itu diduga sengaja dibuang di lokasi.
Sebab, musim kemarau saat ini, debit aliran Sungai Bedog relatif minim.
Dengan kata lain, kemungkinan potongan tubuh hanyut dari saluran atas sungai sangatlah kecil
Penulis: Ahmad Syarifudin
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKINGNEWS: Perilaku Tak Wajar Pemicu Kasus Mutilasi di Sleman