Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Merasa Pinjam Uang, Warga Garut Bingung saat Ditagih Utang oleh PNM, Gimana Respons Manajemen?

Kaur Umum Desa Sukabakti, Kartini mengatakan, ada 560 warga desanya yang terdampak permasalahan pinjaman fiktif tersebut.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tak Merasa Pinjam Uang, Warga Garut Bingung saat Ditagih Utang oleh PNM, Gimana Respons Manajemen?
Pixabay.com/iqbalnuril
ILUSTRASI Uang - Sebanyak 407 warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang di PNM usai mendapat tagihan utang. Kasus ratusan warga Garut yang tiba-tiba mempunyai utang ke lembaga keuangan Permodalan Nasional Madani (PNM) sedang didalami pihak kepolisian. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Heboh ratusan warga di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat ditagih utang oleh Permodalan Nasional Madani (PNM).

Padahal, mereka tidak merasa mengajukan pinjaman di PNM.

Baca juga: Diduga Ada Kebocoran Data, Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Punya Utang ke PNM

Uang yang ditagih oleh pihak PNM pun bervariasi mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 2 juta.

Ya memang betul banyak warga, yang ada di data PNM, tapi tidak merasa meminjam. Jumlahnya (sementara) yang sudah masuk ke desa ada 407 orang

Akibat kejadian ini, warga ramai-ramai membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang kepada PNM.

Hingga kini, warga yang sudah melapor ke pihak desa berjumlah 407 orang.

Baca juga: Jadi Inspirasi karena Inovatif, Nasabah PNM Mekaar Ini Olah Kulit Semangka Jadi Keripik

“Yang ada di data PNM tidak merasa meminjam, jumlahnya yang sudah masuk ke desa ada 407 orang, dari 3 RW,” kata Kaur Umum Desa Sukabakti, Kartini, Rabu (19/7/2023).

Berita Rekomendasi

Langkah yang dilakukan oleh desa saat ini adalah menghadirkan pihak PNM untuk bertemu dengan warga yang diwakili oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW).

Ditanya soal dugaan kebocoran data pribadi masyarakat, Kartini tak banyak berkomentar.

“Belum tahu gimana-gimananya, masih di tahap klarifikasi dan penyelidikan,” ujar dia.

Sinta, salah satu warga yang menjadi korban menceritakan awal mula kejadian yang menghebohkan warga sekampung ini.

Dia mengatakan bahwa ada satu warga yang pertama kali tahu memiliki utang, padahal tak pernah meminjam.

“Awalnya yang pertama tahu Bu Ayu. Bu Ayu dikasih tahu sama saudara bahwa masuk ke bank emok (penyalur dana). Padahal diklarifikasi ke Bu Ayu, enggak pernah pinjam,” ujar Sinta.

“Bank emok Bu Ayu masih ada tunggakan, sebesar Rp850 ribu kalau enggak salah,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Sujiati Ajak Puluhan Korban PHK Temukan Peluang Usaha dengan Gabung PNM Mekaar

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas