Perjalanan Kasus Kematian Bripda Ignatius, Detik-detik sang Ayah Terima Telepon dari Mabes Polri
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Densus 88 Mabes Polri tewas setelah terkena tembakan dari pistol rekannya sesama polisi.
Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
Sebab sebelumnya, Y.Pandi pernah tertipu oleh telepon iseng.
"Setelah itu kami tidak percaya karena saya juga pernah tertipu oleh telepon yang gelap yang mengancam, bilang saya kecelakaan, makanya kami enggak percaya," imbuh Y Pandi.
Namun tak berselang lama, pihak dari Polda Kalimantan Barat turut meneleponnya dan meminta Y Pandi agar segera ke Jakarta.
Seluruh biaya akodomasi dan tiket perjalanan orangtua Bripda Ignatius Dwi pun ditanggung Polda Kalbar.
Setelah tiba di Jakarta, Y.Pandi tersentak dengan fakta yang ia temukan.
Bahwa putra kesayangannya itu tewas dengan luka jahitan yang ternyata bekas penembakan di leher dekat telinga.
Baca juga: Polisi Analisa CCTV di Rusun Polri Cikeas untuk Usut Kasus Tewasnya Bripda Ignatius
Y Pandi pun syok saat mendengar penjelasan Mabes bahwa Bripda Ignatius meninggal karena tak sengaja ditembak seniornya.
"Menurut kami sulit untuk diterima secara akal sehat manusia sebagaimana mungkin ada senjata api yang tiba-tiba meletus dan tepat sekali mengena ke bagian leher anak kami. Kami tetap ingin agar ada keterbukaan, ada kejujuran dan sikap profesional dari pihak Mabes Polri," pungkas Y Pandi.
Kini, keluarga korban tengah melaporkan kasus kematian Bripda Ignatius ke pihak Propam.
Mereka pun didampingi oleh tim dari kuasa hukum Hotman Paris.
5. Kapolres Bogor enggan beri keterangan soal kematian Bripda Ignatius
Mabes Polri menyatakan kasus tewasnya Bripda Ignatius ditangani oleh Polres Bogor dan Densus 88.
Namun, saat dikonfirmasi, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan pihaknya hanya bersifat membantu.
"Kita hanya bersifat membantu," ungkap AKBP Rio Wahyu Anggoro, Rabu (26/7/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.
Terkait perkembangan kasus, perwira menengah yang belum genap sebulan menjabat sebagai Kapolres Bogor ini mengatakan jika hal tersebut terpusat di Mabes Polri.
"Untuk rilis semuanya terpusat di Divisi Humas Mabes Polri," singkat Rio.
6. Hasil autopsi
Rumah Sakit Polri Kramat Jati sudah melakukan autopsi terhadap jenazah Bripda Ignatius.
Autopsi selesai dilakukan pada Selasa (25/7/2023) lalu setelah korban dinyatakan meninggal dunia.
"Iya ada autopsi kasus perlukaan letusan senja api (luka tembak) anggota Polri. Permintaan autopsi dari Polres Bogor," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto saat dihubungi, Kamis (27/7/2023).
Hariyanto mengatakan saat melakukan otopsi, pihaknya menemukan adanya satu luka tembak di bagian belakang telinga kanan sampai kiri Bripda Ignatius.
Baca juga: Cerita Orang Tua Bripda Ignatius, Dapat Telepon dari Mabes Polri yang Sebut Anaknya Sakit Keras
Dia memastikan tidak ada lagi luka lain di tubuh Brigadir Ignatius dan hanya ada satu luka tembak.
"Satu (luka tembak). Di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri. Tak ada (luka lain)," ungkapnya.
Hariyanto mengatakan jenazah Bripda Ignatius sudah dikembalikan ke pihak keluarga di Pontianak, Kalimantan Barat setelah selesai dilakukan autopsi.
7. Jenazah Bripda Ignatius dimakamkan
Setelah diterbangkan dari Jakarta, jenazah Bripda Ignatius dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat, Rabu (26/7/2023).
Dikutip dari Tribun Pontianak, proses pemakaman dilakukan dengan upacara kepolisian di pemakaman yayasan mawar.
"Iya, betul. (Dimakamkan secara kedinasan)," kata pengacara keluarga Bripda Ignatius, Sucipto Ombo dikonfirmasi Tribunpontianak.
Pihak Polres Melawi, masih belum menjawab upaya konfirmasi soal prosesi Pemakaman Rico.
Dari video yang diterima Tribunpontianak, proses Pemakaman jenazah pria kelahiran 27 Februari 2002 ini dihadiri sanak keluarga, kerabat, dan jajaran personel Polres Melawi.
Dari informasi yang dihimpun, Jenazah Bripda Ignatius tiba di rumah duka di Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar, pada Selasa sore.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka Komplek BTN Telkom, Desa Paal, Nanga Pinoh, Melawi.
(Tribunnews.com/Daryono)