Ayah Kenang Kehidupan Bripda IDF: Pernah Gagal jadi Prajurit TNI, Tak Punya Masalah dengan Kawan
Y Pandi kenang perjalanan hidup anggota Densus 88 Antiteror Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang tewas tertembak rekannya. Pernah gagal jadi TNI.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Y Pandi menambahkan, selain baik kepada keluarganya, Ignatius juga mudah bergaul dengan kawan-kawannya.
Ignatius dikenal supel sehingga tidak pernah terlibat masalah.
Baca juga: Dugaan Bripda Ignatius Dibunuh, Keluarga: Direncanakan Matang oleh Senior dan Rekan di Densus 88
"Anak saya ini anaknya humanis. Sangat humanis dia.
Tidak pernah ada permusuhan dengan kawan-kawannya," imbuhnya.
Sementara terkait kasus kematian anaknya, Y Pandi meminta keadilan.
Ia berharap kasus ini diusut tuntas sehingga tidak ada Ignatius-Ignatius selanjutnya di kemudian hari.
"Kami berharap supaya kasus diungkap tuntas. Supaya tidak ada timbul kasus baru setelah anak saya, siapa lagi kedepan kan kita ndak tahu," tegas Y Pandi, dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Terakhir, Y Pandi meyebut pihaknya akan meminta bantuan kepada tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) milik pengacara kondang Hotman Paris.
Tim LBH sendiri sudah mendatangi kediaman Y Pandi untuk meminta keterangan.
"Saya bersedia. Mereka mau membantu dalam mengusut tuntas kejadian yang anak kami alam," katanya.
Informasi tambahan, Bripda IDF tewas tertembak senjata saat berada di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 23 Juli 2023.
Bututnya dua rekannya Bripda IMS dan Bripka IG ditetapkan sebagai tersangka.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPontianak.co.id/TribunMelawai.com/Agus Pujianto/Ferryanto)