Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Hari Tak Keluar Kamar, Mahasiswa UNS Tewas di Indekos, Berikut Kronologi dan Identitasnya

Setelah dilihat dari ventilasi korban sudah dalam keadaan meninggal. Selanjutnya korban dibawa Ke RS. Moewardi untuk penanganan lebih lanjut.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Tiga Hari Tak Keluar Kamar, Mahasiswa UNS Tewas di Indekos, Berikut Kronologi dan Identitasnya
TribunSolo.com / Akun Twitter Ela
Proses evakuasi mahasiswa UNS yang ditemukan meninggal dunia di kamas kosnya, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (31/7/2023). Penemuan jasad korban berawal dari pesananan makanan yang tergantung dekat kamar kosnya selama berhari-hari. 

Setelah dilihat dari ventilasi korban sudah dalam keadaan meninggal. Selanjutnya korban dibawa Ke RS. Moewardi untuk penanganan lebih lanjut.

Identitas Korban

FAG (24) yang ditemukan tewas di kamar kos Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (31/7/2023) masih mahasiswa aktif.

Dia merupakan mahasiswa UNS Fakultas Teknik angkatan 2017.

Hal ini dikatakan Rektor UNS Jamal Wiwoho.

Saat ada kabar penemuan mahasiswa UNS meninggal di kamar kos ini, Jamal turun langsung saat proses evakuasi.

Jamal mengatakan, Mahasiswa ini berasal dari Balikpapan.

Baca juga: 4 Sekuriti Aniaya Pengunjung Hingga Tewas, Humas Ancol: Mereka Karyawan Outsourcing

Berita Rekomendasi

"Saya mendapatkan informasi yang punya kos Pak Sugeng dua hari tidak bisa tidur. Nampaknya obat. Dua-tiga hari nggak keluar. Tadi sudah dilakukan visum," terang Prof Jamal saat ditemui di Rektorat, Selasa (1/8/2023).

Pihaknya juga telah menghubungi pihak keluarga.

Saat ini korban berada di rumah sakit.

"Fakultas Teknik angkatan 2017 dari Balikpapan. Saya sudah kontak Bapaknya. Bapaknya sudah terbang dari Balikpapan ke Surabaya. Sudah sampai rumah sakit," jelasnya.

Pihak kampus telah mengurusi segala keperluan korban agar jenazah bisa segera dimakamkan di tempat tinggalnya.

"Saya tugaskan Prof. Kuncoro untuk mendampingi bapaknya almarhum untuk segera diterbangkan dari Surabaya ke Balikpapan," tutur Prof Jamal.

Ia pun turut merasa perlu untuk mengurusi berbagai kebutuhan karena korban merupakan mahasiswa UNS yang masih aktif kuliah.

"Secara khusus tentu kalau kami perlu menyampaikan berbagai keperluan kita siapkan karena itu mahasiswa kita," jelasnya. (Tribunnews.com/TribunSolo.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas