Sosok S, Terduga Teroris di Boyolali yang Ditangkap Densus 88, Tak Mau Salat Jemaah Bareng Tetangga
Warga Boyolali, S, ditangkap Densus 88 atas dugaan terorisme. Oleh Ketua RT, S disebut tak pernah mau salat jemaah bareng tetangganya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Lantaran, selama ini S dinilai enggan beribadah dengan tetangga tempat tinggalnya yang dianggap tak sealiran.
"Kalau salat di musala sana, kalau jumatan ke masjid sana," ungkap Ngadino.
"Ada tetangga yang ngomong, terserah (S ditangkap)," sambungnya.
Baca juga: Rumah Terduga Teroris di Boyolali 2 Kali Digeledah, Densus 88 Amankan Jaket hingga Samurai
Menolak Terlibat Kegiatan Warga
Sikap tertutup S, kata Ngadino, diperparah dengan keengganannya berpartisipasi dalam kegiatan warga.
Selama ini, S tidak pernah ikut piket ronda dan iuran, bahkan pertemuan rutin warga setempat.
"Ronda-ronda nggak ikut, (iuran) nggak sama sekali," beber Ngadino.
Meski demikian, Ngadino mengaku sempat mengajak S untuk terlibat kegiatan warga.
Ia pernah menawarkan bantuan program jamban pada S.
Namun, tawaran itu sempat ditolak S dengan alasan tak butuh.
"Itu saja harus dikerasi karena sempat menolak. Alasannya tidak membutuhkan," kata Ngadino.
Kronologi S Ditangkap
S ditangkap tim Densus 88 atas kasus dugaan terorisme pada Jumat (28/7/2023).
Namun, penangkapan terhadap S ini tidak terjadi di rumahnya di Dukuh Sanggrahan, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Ketua RT tempat tinggal S, Ngadino, mengungkapkan S ditangkap di Jalan pada Jumat sore.
"Ditangkapnya itu siang atau sore gitu. Infonya diamankan di jalan, bukan di rumahnya," ungkap Ngadino kepada TribunSolo.com, Rabu (2/8/2023).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.