Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Puluhan Prajurit TNI Geruduk Mapolrestabes Medan - Kasus Mutilasi di Jombang

Berikut berita populer dimulai puluhan prajurit TNI geruduk Mapolrestabes Medan hingga kasus mutilasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Populer Regional: Puluhan Prajurit TNI Geruduk Mapolrestabes Medan - Kasus Mutilasi di Jombang
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer dimulai puluhan prajurit TNI geruduk Mapolrestabes Medan hingga kasus mutilasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional Tribunnews dimulai puluhan prajurit TNI geruduk Mapolrestabes Medan.

Kejadian tersebut sempat terekam hingga videonya viral di media sosial.

Belakangan diketahui, duduk permasalahan bermula saat anggota TNI dari Kodam I Bukit Barisan meminta penagguhan penahanan seorang tersangka kasus dugaan pemalsuan tanda tangan lahan PTPN II.

Kemudian ada update kasus mutilasi terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20)

Keluarga korban tidak terima dengan pernyataan pihak kepolisian terkait motif kasus ini.

Diketahui, polisi sebut pelaku dan korban sempat berbuat aktivitas tak wajar sebelum terjadi pembunuhan.

Baca juga: Populer Internasional: Istri Politikus Ukraina Jadi Model Majalah Dewasa - Fashion Meghan Markle

Berita populer terakhir ada kasus mutilasi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Warga penemukan dua karung berisi potongan tubuh manusia.

Pihak Polres Jombang pastikan jasad tersebut merupakan korban mutilasi.

Berikut berita populer regional di Tribunnews dalam 24 jam selengkapnya:

1. Puluhan Prajurit TNI Geruduk Mapolrestabes Medan, Begini Kata Polda Sumut dan Kodam Bukit Barisan

Penampakan puluhan personel TNI dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan. Mereka datang diduga mendesak Polisi membebaskan tersangka yang sudah ditangkap, Sabtu (5/8/2023).
Penampakan puluhan personel TNI dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan. Mereka datang diduga mendesak Polisi membebaskan tersangka yang sudah ditangkap, Sabtu (5/8/2023). (Istimewa via Tribun Medan)

Puluhan personel TNI berseragam lengkap dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan pada Sabtu (5/8/2023) siang sekira pukul 14.00 WIB.

Dikutip dari Tribun Medan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa dikepung oleh puluhan personel TNI tersebut di ruang penyidik lantai dua gedung Sat Reskrim.

Selain prajurit TNI berseragam lengkap, terpantau pula ada personel lain yang mengenakan pakaian preman.

Pada pertemuan tersebut, tampak Kompol Fathir diduga diintimidasi oleh para prajurit TNI dengan mengucapkan kata-kata yang kurang pantas.

Bahkan, ada salah satu orang yang diduga anggota TNI dengan berpakaian preman tampak mengancam akan menghancurkan Polrestabes Medan.

Orang tersebut juga mengancam tidak akan meninggalkan lokasi jika keinginannya tidak dituruti lantaran telah diperintah oleh komandannya.

"Kami perintah komandan, kalau belum selesai, gak pilang, perlu diratakan saja ini," ujar pria tersebut.

Lalu apa duduk perkara terkait puluhan prajurit TNI tersebut mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan?

Ternyata, maksud kedatangan puluhan anggota TNI itu untuk upaya pembebasan tersangka dugaan pemalsuan tanda tangan lahan PTPN II di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Tersangka berinisial ARH itu pun keluar dari Polrestabes Medan sekira pukul 19.00 WIB.

Baca selengkapnya.

2. Keluarga Korban Mutilasi Sleman Tak Terima Pernyataan Polisi soal Aktivitas Tak Wajar: Kami Marah

(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Berikut teka-teki kasus mutliasi di Sleman yang belum terungkap.
(Kiri) Polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku terkait penemuan potongan tubuh manusia di area Jambatan Kelor, Turi, Kabupaten Sleman dan (Kanan) Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY. Berikut teka-teki kasus mutliasi di Sleman yang belum terungkap. (Kolase Tribunnews.com: Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani dan KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Keluarga korban mutilasi Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), akhirnya buka suara.

Pihak keluarga dengan tegas tidak terima dengan pernyataan polisi terkait kasus kematian Redho.

Paman korban, Majid menyoroti diksi aktivitas tak wajar yang disebut dilakukan korban dan pelaku sebelum aksi pembunuhan berujung mutilasi.

Majid mengaku, keluarga dibuat marah dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian.

Ditambah lagi membuat isu yang berkembang di media sosial soal motif tewasnya korban menjadi liar.

"Kita mau marah ya marah ke siapa, jelas kami dari keluarga tidak terima. Kalau seperti ini," bebernya, dikutip dari Bangkapos.com.

Majid melanjutkan, keluarga juga dibuat syok dengan pernyataan polisi.

Selain itu, diksi aktivitas tak wajar merupakan hasil dari pengakuan kedua pelaku mutilasi, W (29) dan RD (38).

Keluarga menilai pengakuan tersebut bisa meringankan hukuman untuk keduanya.

Meskipun demikian, lanjut Majid, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

"Ya sekarang tentunya, kita serahkan proses hukumnya ke pihak berwajib," tandasnya.

Informasi tambahan, setelah kurang lebih dua minggu lamanya, jenazah Redho akhirnya tiba di rumah duka di Pangkalbalam, Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Redho selanjutnya dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Ampu pada Sabtu (5/8/2023) sekira pukul 12.30 WIB.

Baca selengkapnya.

3. Pelaku yang Ketapel Guru di Bengkulu Serahkan Diri, Diantar Keluarga hingga Anak Korban Kaget

AJ (baju merah) saat menyerahkan diri di Polres Rejang Lebong, Sabtu (5/8/2023)
AJ (baju merah) saat menyerahkan diri di Polres Rejang Lebong, Sabtu (5/8/2023) (Kolase Tribunnews.com/TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi)

Inilah kabar terbaru soal guru SMA di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang matanya diketapel orang tua murid hingga alami kebutaan.

Korban bernama Zaharman (58) tersebut pun kini mengalami buta permanen di mata sebelah kanan.

Diketahui, pelaku langsung kabur saat mengetahui mata korban keluar darah.

Setelah beberapa waktu menghilang, pelaku, AJ (45) pun menyerahkan diri ke Mapolres Rejang Lebong, Sabtu (5/8/2023) malam.

AJ menyerahkan diri dengan diantarkan oleh keluarganya.

TribunBengkulu.com mewartakan, penyerahan AJ ini dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan pendekatan dengan pihak keluarga pelaku.

"Kami menyerahkannya secara sehat, kami berharap dia (AJ) juga bisa begitu seterusnya," ujar salah satu keluarga AJ.

Sang anak pun menangis saat mengantarkan AJ.

"Kami masih kan pak diperbolehkan melihat ayah nantinya," kata sang anak sembari menangis.
Diketahui, AJ tega melakukan aksinya karena sang anak melaporkan bahwa ia ditegur oleh korban karena merokok di belakang sekolah.

Anak AJ, PDM (16) pun langsung pulang ke rumah dan memanggil orang tuanya.

Namun, PDM saat dimintai keterangan mengaku bahwa ia sempat mendapatkan tindak kekerasan terlebih dahulu lantaran ia dituduh merokok.

Padahal, kata PDM, yang merokok adalah temannya.

Karena tak terima dapat perlakuan tersebut, ia pun melaporkan apa yang ia alami ke AJ.

Baca selengkapnya.

4. Detik-detik Kapal Wisata di Labuan Bajo Kandas, Sempat Terbawa Arus dan Tabrak Karang

(Kiri) Wisatawan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. (Kanan) Kapal kandas
(Kiri) Wisatawan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. (Kanan) Kapal kandas (POS-KUPANG.COM)

Kapal wisata KM Duta Samota kandas di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (5/8/2023).

Kapal yang mengangkut 37 wisatawan tersebut kandas setelah menabrak karang, sekitar pukul 11.30 Wita.

Hal tersebut dikonfirmasi Koordinator Pos SAR Manggarai, Arief Rahmadan.

Arief mengatakan, KM Duta Samota mengangkut wisatawan dair Labuan Bajo.

Mengutip Pos-Kupang.com, ia juga menambahkan, Basarnas sudah menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Teman-teman Basarnas sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, kejadian di sekitar Pulau Kelor, kapal bawa 37 penumpang belum termasuk kru kapal," jelas Arief saat dikonfirmasi.

Arief juga belum bisa memastikan, apa penyebab kandasnya kapal wisata tersebut.

"Belum tahu (penyebab kecelakaan), tapi teman-teman Basarnas sudah ada di sana (lokasi kejadian)," ujarnya.

Pos-Kupang.com mewartakan, dari manifes penumpang, KM Duta Samota mengangkut 37 penumpang.

Lalu, ada sebanyak 33 penumpang yang merupakan wisatawan asing, kemudian sisanya wisatawan domestik.

Pihak Tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dan kru kapal serta 2 orang pemandu wisata.

Semuanya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Kapten KM Duta Samosa juga langsung dimintai keterangan oleh Satpolairud Polres Manggarai Barat.

Baca selengkapnya.

5. Kasus Mutilasi di Jombang: Warga Temukan Tubuh Manusia Tanpa Kepala dalam Karung, Ini Ciri-cirinya

(Kiri) Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto dan (Kanan) Petugas saat mengevakuasi jasad korban mutilasi di Jombang. Berikut informasi terkait kasus mutilasi di Jombang selengkapnya.
(Kiri) Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto dan (Kanan) Petugas saat mengevakuasi jasad korban mutilasi di Jombang. Berikut informasi terkait kasus mutilasi di Jombang selengkapnya. (Kolase Tribunnews.com: Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews dan Kompas.com/HO)

Kasus jasad korban mutilasi dilaporkan telah ditemukan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Lokasi persisnya berada di sungai irigasi di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Belakangan terungkap, korban mutilasi ini adalah seorang wanita.

Polisi dari jajaran Polres Jombang terus mendalami kasus mutilasi tersebut.

Termasuk masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelakunya mutilasi terhadap korban.

Kronologi kejadian

Dirangkum dari Kompas.com, penemuan korban mutilasi bermula dari kecurigaan warga bernama Sunawan.

Ia awalnya mencari ikan di tempat kejadian perkara pada Jumat (4/8/2023) sekira pukul 21.00 WIB.

Sunawan curiga dengan dua karung yang berada di sungai.

Terlebih, dari karung tersebut tercium bau tidak sedap.

Saksi mata kemudian melaporkan penemuan kepada perangkat desa.

Warga langsung berbondong-bondong ke lokasi guna mengecek isi karung.

Saat dibuka, mereka dikejutkan dengan menemukan potongan tubuh manusia tanpa kepala.

Baca selengkapnya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas