Biodata Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono yang Meninggal saat Perawatan di RKZ
Uskup Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, meninggal dunia pada hari ini, Kamis (10/8/2023), berikut biodatanya.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Uskup Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono meninggal dunia pada Kamis (10/8/2023) hari ini.
Bapa Uskup berpulang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya selama beberapa hari terakhir.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh Sekretaris Keuskupan Surabaya RD. Paulus Febrianto.
"Kami menyampaikan kabar duka bahwa Bapa Uskup Surabaya, Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono telah meninggal dunia pada pukul 10.29 WIB. Mari kita berdoa bagi kedamaian abadi jiwa beliau oleh karena belas kasih-Nya," ungkap Paulus Febrianto dalam pesan yang diterima oleh Surya.co.id.
Lantas, siapakah Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono? Berikut profil bapa uskup.
Biodata Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono lahir pada 26 September 1953.
Dilansir Surya.co.id dari Wikipedia, ia merupakan Uskup Surabaya sejak 29 Juni 2007, menggantikan Johannes Sudiarna Hadiwikarta yang meninggal dunia pada 13 Desember 2003.
Mottonya sebagai Uskup adalah "Ego veni ut vitam habeant et abundantius habeant." (Yoh 10:10), yang berarti Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari ayah Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono) dan ibu Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono).
Ia menempuh pendidikannya di SDK Santo Michael Surabaya, kemudian di SMPK Angelus Custos, lalu masuk ke Seminari Menengah Garum,
Ia kemudian mengikuti studi teologinya di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta.
Dirinya ditahbiskan menjadi Imam pada 21 Januari 1982 pada usia 28 tahun, oleh Penahbis Mgr. Drs. Jan Antonius M. Klooster C.M. di Gereja Hati Kudus Yesus Surabaya.
Ia pertama kali bertugas di Paroki St. Yosef, Kediri, Jawa Timur.
Sejak tahun 2004 hingga 2007, ia menjadi pastor bantu di Katedral Surabaya.