Kelompok Waria Turut Meriahkan Lomba Gerak Jalan di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu
Keikutsertaan waria tersebut ternyata menuai soroton dari sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, REJANG LEBONG - Dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI, Pemkab Rejang Lebong, Bengkulu menggelar lomba gerak jalan.
Lomba gerak jalan tersebut bahkan diikuti oleh kelompok waria, Senin (15/8/2023).
Baca juga: Siswa SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu Bantah Merokok, Kuasa Hukum: Korban Hanya Makan di Kantin
Keikutsertaan waria tersebut ternyata menuai soroton dari sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
"Kita sangat menyayangkan hal itu, kita sangat tidak setuju dengan kegiatan kemarin," kata tokoh masyarakat yang juga tokoh agama di Rejang Lebong Mabrur Syah.
Mantan Ketua MUI Rejang Lebong itu mengatakan walaupun kegiatan HUT RI ini bisa diikuti semua pihak seharusnya panitia bisa memilih-milih pesertanya.
Karena dengan adanya waria yang diperbolehkan tampil dalam gerak jalan itu menjadi seolah-olah Rejang Lebong mendukung adanya LGBT.
Apalagi sampai viral, tentunya bisa membuat para waria lainnya kemungkinan akan ikut muncul ke permukaan.
BERITA REKOMENDASI"Apalagi kan itu perilaku menyimpang, juga tidak ada manfaatnya, malah membuat viral yang buruk," sesal Mabrur.
Ia meminta agar ke depannya tidak ada lagi kegiatan serupa. Baik itu kontes waria atau semacamnya.
Menurutnya masih banyak kegiatan positif lainnya yang lebih baik dibandingkan adanya hal tersebut.
"Kan masih banyak kegiatan lain, kita minta itu tidak terulang lagi," tegasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Rejang Lebong Dr H Muhammad Abu Dzar mengatakan pihaknya akan mendalami terlebih dahulu terkait soal regu waria sebagai peserta gerak jalan yang digelar Pemkab Rejang Lebong.
Baca juga: Polisi Tidak Temukan Wali Murid yang Ketapel Mata Guru SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu hingga Pecah
Mengingat saat kegiatan itu ada panitianya, oleh karena itu patut dipertanyakan terlebih dahulu mengundang atas dasar apa dan bagaimana.
Karena itu juga ada dampak negatifnya bagi generasi selanjutnya. Lantaran saat kegiatan gerak jalan itu, dilihat juga oleh masyarakat dan anak-anak. Apalagi kostum yang digunakan adalah seragam sekolah.
"Kita khawatir dianggap oleh generasi selanjutnya sebagai pembenaran prilaku, mereka (para waria itu) tampil kemarin itu sudah disayangkan," ungkap Ketua MUI.
Untuk diketahui, pada kegiatan gerak jalan diikuti peserta baik dari SD, SMP, SMA hingga OPD serta masyarakat umum.
Penulis: M Rizki Wahyudi
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tokoh Agama Sesalkan Ada Regu Waria Tampil pada Lomba Gerak Jalan di Rejang Lebong