Soal Dosen Dikirimi Paket Ular, Sosok Pengirim Terekam CCTV, Penjagaan Perumahan Diperketat
Seorang warga Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah mendapatkan teror paket berisikan belasan ekor ular.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah mendapatkan teror paket berisikan belasan ekor ular.
Korban bernama Kustanto (50) yang bertempat tinggal di Perumahan Puri Malangjiwan Indah III, Colomadu.
Kustanto yang juga merupakan dosen universitas swasta di Kota Solo tersebut mendapatkan teror ular pada 10 Agustus 2023.
Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso atau Edo mengonfirmasi hal tersebut.
"Ada kiriman ke Pos Satpam. Dititipkan di pos jaga."
"(Dari) pos jaga diberikan ke yang bersangkutan," terang Edo kepada TribunSolo.com, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Paket Misterius Dikirim Rumah Dosen di Solo: Berisi 12 Ular hingga Sosok Pengirim
Paket tersebut diterima Siti Nurnahari Zamaniyati (46), istri Kustanto.
Setelah paket dibuka, baru diketahui ternyata paket tersebut berisikan ular.
Beruntung, ular tersebut berada di dalam wadah plastik dan belum sempat dibuka wadah plastiknya.
"Yang menerima istrinya. Setelah Pak Satpam pergi dibuka isinya ular," jelas dia.
Siti pun kemudian memanggil Satpam komplek.
"Memanggil Pak Satpam diteleponkan pihak Polsek. Relawan Colomadu Bersatu mengondisikan di rumah," imbuhnya.
Sosok Pengirim Paket
Pengirim paket berisikan ular tersebut pun terekam dalam CCTV komplek perumahan.
"Ada CCTV. Dilihat CCTV itu pakai helm pakai masker," tutur Satpam komplek, Wagino kepada TribunSolo.com, Selasa (15/8/2023).
Ia juga menuturkan, paket tersebut tidak dikirimkan oleh kurir ekspedisi manapun.
"Enggak (paket resmi)," tambahnya.
Ia berujar, pengirim paket tersebut tak langsung mengirimkan paket langsung ke rumah korban, melainkan menaruhnya di pos satpam.
"Iya (langsung ditaruh di pos satpam)," jelas dia.
Baca juga: Dosen PT Swasta di Solo Terima Paket Berisi Ular, Keamanan Perumahan Tempat Tinggalnya Diperketat
Wagino juga berujar, pengirim paket tersebut sempat bertanya ke warga sekitar.
"Tapi ada warga sini yang ditanyai rumahnya yang mana," imbuhnya.
Nomor pengirim yang tertera di paket tersebut juga tidak bisa dihubungi.
"Iya (ngirim pakai sepeda motor). Nomornya juga (diduga) palsu,"
"Pengirim alamat enggak ada," tambahnya.
Setelah kejadian pengiriman paket berisi ular tersebut, gerbang akses perumahan pun ditutup.
Mengutip TribunSolo.com, hanya warga setempat yang bisa keluar masuk perumahan.
"Iya (diperketat)," jelasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin)