Kronologi 2 TNI Ngamuk Bawa Parang saat Warga Lomba 17-an, Dandim: Dua Belah Pihak Merasa Benar
Kronologi 2 oknum TNI di Palembang mengamuk bawa parang saat warga lomba 17-an. Kejadian itu viral di media sosial
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
"Akibat dikeroyok, pasangan saya dan kakak iparnya luka," jelas Nana.
Berakhir damai
Dandim 04/18 Palembang, Letkol Arief Hidayat mengatakan, insiden itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara keluarga TNI dengan warga.
Ia pun menyayangkan adanya kesalahpahaman itu yang mengakibatkan keributan hingga viral di media sosial.
"Kami menyayangkan adanya permasalahan ini, kebetulan Serda RP itu adalah anggota di Kodim."
"Sebetulnya, ini konflik lama antara warga dengan keluarga Pak Indra," ungkap dia.
Ia mengatakan, saat kejadian, kedua belah pihak merasa benar dan tak mau ada yang mengalah.
Keluarga Pak Indra merasa terganggu, sedangkan warga berdalih sedang memeriahkan HUT ke78 RI.
"Dua belah pihak ini merasa benar. Pak Indra merasa terganggu dan warga merasa ini lagi suasana 17 Agustus."
"Jadi tidak ada yang salah dari kedua sisi ini," tandasnya.
Arief menambahkan, kini kedua belah pihak sepakat untuk berdamai.
"Awalnya memang saling melaporkan tapi sekarang sudah saling menyadari dan saling menghormati."
"Setelah ditinjau, permasalahannya akhirnya sepakat berdamai," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)