Kronologi 2 TNI Ngamuk Bawa Parang saat Warga Lomba 17-an, Dandim: Dua Belah Pihak Merasa Benar
Kronologi 2 oknum TNI di Palembang mengamuk bawa parang saat warga lomba 17-an. Kejadian itu viral di media sosial
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah mengambil sebilah parang."
"Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis," paparnya.
Betty menjelaskan, kedua oknum TNI yang mengamuk itu bukan warganya.
Namun, ibu mereka yang tinggal di lingkungan RT-nya.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, Betty langsung menghubungi Kanit Bunmas Polsek setempat untuk meredam keributan.
Bantahan pihak keluarga
Terkait dengan insiden tersebut, pihak keluarga dua oknum TNI tersebut angkat bicara.
Nana, yang merupakan perwakilan keluarga mengatakan kronologi kejadian yang berbeda dengan keterangan RT setempat.
Ia membantah musik yang diputar saat kejadian adalah lagu Kemerdekaan, seperti yang dikatakan Ketua RT.
Menurutnya, saat itu, yang sedang diputar adalah musik remix.
"Yang diputar itu musik remix yang sangat keras dan saat itu tidak ada tanda-tanda diadakannya lomba."
"Musik remix yang diputar dalam volume besar dan kami ada bukti video-videonya," ujarnya, Jumat, dilansir TribunSumsel.com.
Baca juga: 2 Oknum TNI Mengamuk Saat Warga Gelar Lomba HUT RI di Palembang, Speaker Ditendang hingga Rusak
Dia menjelaskan, warga sempat mengeroyok pasangannya dan kakak iparnya hingga ke pintu rumah.
Serda RP saat itu, kata Nana, malah dipegangi warga dan mengalami luka-luka.
"Dua anggota TNI dikeroyok oleh warga karena warga tidak setuju ditegur menggunakan speaker musik remix yang sangat keras."