Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Kasus Meninggalnya Mahasiswi IPB, CCTV Laboratorium Mati, Tak ada Ledakan saat Penelitian

Mahasiswi S2 IPB meninggal usai lakukan penelitian di laboratorium. Diduga laboratorium terbakar dan korban terjebak di dalamnya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Fakta Baru Kasus Meninggalnya Mahasiswi IPB, CCTV Laboratorium Mati, Tak ada Ledakan saat Penelitian
Dok Polres Bogor x Instagram @pascaipb
Laila Atika Sari mahasiswi S2 IPB University meninggal setelah menjadi korban kebakaran saat lakukan penelitian di laboratorium pada Jumat (18/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus meninggalnya mahasiswi S2 Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Laila Atika Sari.

Mahasiswi Fakultas Peternakan tersebut meninggal usai melakukan penelitian di laboratorium kampus.

Diduga terjadi kebakaran di dalam laboratorium yang mengakibatkan Laila Atika Sari mengalami luka bakar serius dan harus menjalani perawatan intensif di RSCM, Jakarta.

Setelah semalam dirawat, Laila Atika Sari dinyatakan meninggal pada Sabtu (19/8/2023).

Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti mengatakan, saat kejadian ada dua teman Laila Atika Sari yang menemani penelitian.

Baca juga: Sosok Laila Atika Sari, Mahasiswi S2 IPB yang Tewas saat Penelitian, Laboratorium Terbakar

"Mereka merasa ini sudah hampir selesai, Laila dan teman-temannya merencanakan untuk pulang cepat, sehingga berbagi tugas untuk beberes, ketika yang lain lagi beberes di ruang lain ternyata terjadi lah kecelakaan ini," ungkapnya, Senin (21/8/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Laila Atika Sari terjebak di ruang laboratorium yang terbakar dan diselamatkan oleh teman-temannya.

Berita Rekomendasi

Yatri Indah Kusumastuti menambahkan proses penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian terkendala kamera CCTV laboratorium yang mati.

Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi, tidak terdengar suara ledakan dari ruang laboratorium.

"Sedang dikaji, tapi tampaknya tidak ada ledakan, tidak ada suara, hanya api dan asap aja."

"Laboratoriumnya tidak terbakar habis, tapi karena ada api beberapa alat jadi rusak, tetapi kondisi fisik bangunannya tidak terbakar," bebernya.

Yatri Indah Kusumastuti menjelaskan Laila Atika Sari sedang melakukan penelitian studi S2 di labolatorium.

Baca juga: Puslabfor Polri Selidiki Lab Meledak di Kampus IPB yang Tewaskan Seorang Mahasiswi S2


Penelitian yang dilakukan Laila Atika Sari berkaitan dengan lemak bahan pakan dengan metode soxlet.

"Pada sekitar pukul 16.00 WIB terjadi kebakaran di ruang tersebut dan ternyata juga mengenai Laila," bebernya.

Laila Atika Sari sempat ditolong dan dilarikan ke RS Dramaga, Bogor.

Lantaran peralatan di RS Dramaga kurang memadai, Laila Atika Sari kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta.

“Dari dokter yang menangani disampaikan bahwa pasien perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan yang lebih baik,” imbuhnya.

Selama semalam menjalani perawatan di RSCM, kondisi Laila Atika Sari semakin memburuk.

“Setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari meningal dunia,” tandasnya.

Baca juga: Laila Mahasiswi S2 IPB Korban Meninggal Kebakaran Laboratorium Pernah Jadi Wisudawan Terbaik IPK 3,8

Jenazah telah dikebumikan di Serang, Banten pada Sabtu (19/8/2023) sore.

Kapolsek Dramaga, AKP Budi Sehabudin mengaku masih menyelidiki penyebab kebakaran ini.

"Dari hasil gelar olah TKP Satreskrim bersama Puslabfor Mabes Polri dinyatakan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut adanya ledakan tersebut," tuturnya, Senin.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk melakukan investigasi penyebab kebakaran labolatorium.

"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus, " jelasnya.

Menurutnya pembentukan tim investigasi ini penting kerena berkaitan dengan keselamatan para mahasiswa di kampus.

"Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBogor.com/Reynaldi Adrian)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas