Serahkan Bendera Beserta Peti ke Pembawa Baki Saat Upacara HUT RI, Ini Kata Pj Bupati Maluku Tengah
Muhamat Marasabessy salah memberikan bendera kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pembawa baki.
Penulis: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MASOHI- Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy menjadi sorotan saat HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).
Muhamat Marasabessy salah memberikan bendera kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pembawa baki.
Baca juga: Profil Pj Bupati Maluku Tengah yang Disorot Netizen, Disebut Grogi saat Upacara HUT Ke-78 RI
Bukannya menyerahkan Bendera Pusaka, Muhamat Marasabessy malah menyerahkan sekaligus dengan peti penyimpanannya.
Apa penjelasan Muhamat Marasabessy?
Muhamat Marasabessy mengaku sebenarnya sudah diberitahu Panitia HUT RI terkait tahapan pelaksanaan upacara hingga penyerahan bendera hingga selesai.
Namun, ia pengen ada hal baru yang bisa ia lakukan selama itu tidak bertentangan dengan aturan yang ada.
Kata dia, gerakan yang ada dalam video itu memang disengaja, dengan maksud mensakralkan Sang Saka Merah Putih, baki harus diangkat untuk diperlihatkan terlebih dulu baru kemudian diturunkan dan diangkat bendera untuk diserahkan kembali ke Paskibra yang bertugas.
"Nah, jadi ini yang memang saya mau jelaskan. Jadi itu bahkan saya dibilang (kasi tau) ulang-ulang, nanti ajudan yang buka peti saya angkat taru (ke atas baki yang dibawa Paskibra), tapi saya bilang ga usah nanti saya aja," kata Marasabessy kepada TribunAmbon.com di Masohi, Sabtu (19/8/2023).
Prosesi itu sudah disimulasikan saat penyerahan bendera kepada Paskibraka di Pandopo Bupati, sebelum dibawa naik ke panggung utama, di mana Inspektur Upacara berdiri.
"Itu sudah dari Pandopo juga saya bikin begitu," jelas Bupati.
Dikritik netizen
Muhamat Marasabessy kena semprot ribuan netizen akibat menyerahkan bendera beserta peti tersebut.
Selain itu, mantan Kadis PUPR Provinsi Maluku itu juga menyenggol tiang pengeras suara hingga hampir terjatuh.
Video itu diposting akun Tiktok Levi Kariuw kurang lebih pukul 12.00 (18/8) kemarin, hingga kini video tersebut telah mencapai 1,4 juta penonton dan mendapat ribuan komentar bernada sindiran dan nyeleneh.
“Mestinya latihan dulu,” tulis akun Rj. BostLim di laman komentar.
“Pak Bupati harusnya ikut latihan,” saran Avivleeblues.
Sementara akun Awindi Awi mengomentari kejadian itu dengan menuliskan, sebelum 17 kan gladi dulu, kok bisa begitu.
"Loooh, sebelum 17 kan gladi dulu, kok bisa gitu, kok bisa begitu,” tulisnya.
"Lagi banyak pikiran tuhh,” tulis akun lainnya.
Setelah mengonfirmasi Levi Kariuw, ternyata video itu didapat dari seorang kerabat di Masohi, anehnya informasi tentang kejadian itu sama sekali tidak beredar atau diberitakan.
Usai dikirim, video itu langsung diposting bukan dengan maksud mencari-cari kesalahan atau sengaja membuli tapi ada sebuah insiden luar biasa yang jauh dari pemberitaan.
“Iya, semalam saya mendapat videonya, kemudian memosting di akun Tiktok pribadi. Tak ada maksud mencari kesalahan atau sengaja membuli. Mungkin masyarakat merasa tidak diberitakan, maka video dikirim ke saya,” ungkapnya saat ditemui TribunAmbon.com, Sabtu (19/8) di Café Ujung JMP.
Ia menerangkan, selaku manusia biasa pastinya patut dimaklumi ada kekeliruan, tapi sebagai pejabat publik dengan segudang pengalaman harusnya lebih siap dalam acara kenegaraan, apalagi sekelas upacara HUT kemerdekaan.
Kenapa begitu, prosesi upacara telah berlangsung sebanyak 78 kali yang di dalamnya bukan hanya mengandung seceremonil semata, tetapi ada makna perjuangan kebangsaan.
“Sekali lagi, selaku manusia biasa dapat dimaklumi. Tapi sebagai pejabat publik dengan segudang pengalaman, ini sangat disayangkan. Harusnya lebih siap, pasalnya ada makna pengorbanan, perjuangan, dan segalanya dalam prosesi pengibaran bendera,” ucap pemilik media Spektrum itu.
Dihimpun, sejak diposting hingga kini video tersebut dikomentari sebanyak 4127, dibagikan 5825 orang, dan dijadikan favorit sejumlah 2361.
Profil Singkat
Muhamat Marasabessy lahir di Ambon pada 4 November 1967 silam.
Ia menghabiskan massa kecil hingga remaja di Kota Ambon.
Muhamat Marasabessy menempuh pendidikan dasarnya di SD Islam Al Khairiya Maluku Tengah (1979), SMPN 6 Ambon (1982), dan SMAN 2 Ambon (1986).
Ia kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi di dua kampus berbeda.
Pertama di Universitas Pattimura Ambon ambil jurusan Pertanian/Agronomi dan lulus pada tahun 1986
Dirinya lalu kembali menempuh jenjang S1 dengan mengambil jurusan Teknik Sipil di Universitas Iqra Buru (2003).
Muhamat Marasabessy selanjutnya mendapatkan gelar S2 Teknik Sipil/Irrigation Water Management di India Institute of Technology Roorke, India.
Sementara titel Dokter ia raih di Teknik Sipil Universitas Hasanuddin pada tahun 2014.
Karier
Muhamat Marasabessy meniti kariernya dari menjadi staff di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Provinsi Maluku pada 1993-2002.
Jabatannya naik dengan menjadi Kepala Seksi Irigasi Dinas PU Maluku (2003-2006).
Pada akhirnya ia dipilih menjadi Pj Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua dan wakilnya, Marlatu Leleury.
Keduanya telah resmi mengakhiri jabatan pada 8 September 2022 lalu.
Muhamat Marasabessy dilantik jadi sebagai Pj Bupati Maluku Tengah , Senin (12/9/2022).
Berikut jenjang karier Muhamat Marasabessy selengkapnya:
- Staff Proyek Irigasi Maluku (1993-2002) Dinas PU
- Asisten Pembina Pelaksanaan Proyek PBPP Maluku (2002-2003)
- Kepala Seksi Irigasi Dinas PU Maluku (2003-2006)
- Pimpinan Bagian Proyek/Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi Provinsi Maluku (2006-2009)
- Kepala Satuan Kerja BWS Maluku (2010-2012)
- Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku (2012-2016)
- Kepala Subdirektorat Pemeliharaan Sungai dan Pantai Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. (2016-2019)
- Plt Dinas PUPR Provinsi Maluku (3 September 2019-2020)
- Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku 2020.
- Pj Bupati Maluku Tengah (2022-sekarang)
Harta kekayaan
Muhamat Marasabessy sudah melaporkan harta kekayaannya selama lima kali di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK).
Ia pertama melapor saat masih menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Pemeliharaan Sungai dan Pantai Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Provinsi Maluku pada 12 Agustus 2016.
Saat itu, kekayaannya tercatat sebanyak Rp Rp 2.070.774.881
Kini, harta kekayaan Muhamat Marasabessy mencapai Rp 2.874.320.000.
Berikut rincian lengkapnya dikutip dari LHKPN KPK laporan tertanggal 31 Desember 2021:
TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.465.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/120 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 755.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 105 m2/100 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 755.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 138 m2/140 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 955.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 300.000.000
1. MOBIL, HONDA CITY GM2 1,5 EAT Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
2. MOBIL, TOYOTA SIENTA 1,5 Q CTV Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----
SURAT BERHARGA Rp. ----
KAS DAN SETARA KAS Rp. 109.320.000
HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 2.874.320.000
HUTANG Rp. ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 2.874.320.00
Penulis: Lukman Mukadar
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Videonya Viral, Begini Klarifikasi Pj Bupati Malteng Serahkan Bendera Beserta Peti ke Pembawa Baki
dan
Profil Pj Bupati Maluku Tengah yang Viral Serahkan Bendera dan Petinya saat Upacara Kemerdekaan