Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perawat Yang Sebabkan Bayi Tertukar Kini Nasibnya Apes, Kecerobohan Mereka Terungkap

Direktur RS Sentosa Bogor drg. Margaretha Kurnia mengatakan, manajemen memberi sanksi terhadap 15 perawatnya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perawat Yang Sebabkan Bayi Tertukar Kini Nasibnya Apes, Kecerobohan Mereka Terungkap
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
Kedua ibu beserta bayinya yang tertukar telah dipertemukan saat mediasi atau penyampaian hasil tes DNA silang di Ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam. 

Margareta mengatakan bahwa di balik peristiwa ini pasti ada hikmahnya.

"Peristiwa ini tentunya tidak mungkin terjadi tanpa kehendaknya dan membawa hikmah dan kebaikan bagi kita bersama," ujarnya.

Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut.
Momen haru terjadi usai pengumuman hasil tes DNA dua keluarga yang bayinya tertukar di RS Sentosa Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2023). Kedua Ibu bayi tersebut berpelukan menerima hasil tes DNA tersebut. (Tribun Bogor/Naufal)

Adapun terkait rencana pihak orang tua bayi tertukar melaporkan kasus ini ke polisi, pihak RS Sentosa Bogor mengaku menghormati setiap hak hukum masyarakat.

"Ya, rumah sakit pada prinsipnya menghormati dan menghargai setiap hak hukum orang. Kedua, dengan tadi malam sudah bertemu dan kemudian sudah jelas tertukar sama siapa, itu semua harus diapresiasi langkah kepolisian mengundang semua stakeholder, dari KPAI, PMK, Dinsos," kata staf legal RS Sentosa Bogor, Gregg Djako.

Menurutnya, masalah bayi tertukar tersebut telah dilalui. Kini permasalahan tinggal bagaimana pihak keluarga dengan RS.

"Kami tetap pada prinsipnya sebagaimana di awal dulu, kita tidak lupa. Proses ini kan sudah berlangsung sejak Mei. Jadi kita tetap ingin semua penyelesaian itu adalah damai dan kekeluargaan," ujarnya.

Gregg berharap kasus bisa berakhir damai dan diselesaikan secara kekeluargaan.

Berita Rekomendasi

"Seperti yang kita saksikan semalam antara keluarga berdamai, kami juga berharap bahwa perdamaian juga. Lalu kemudian proses penyelesaian terbaik secara kekeluargaan, bisa juga dilakukan dalam rumah sakit. Kami juga berharap begitu," sambungnya.

Gregg mengatakan pihak RS akan terus melakukan pendekatan kepada kedua keluarga tersebut. Dia juga mengatakan rumah sakit telah menerima konsekuensi atas kejadian tersebut.

"Rumah sakit sudah mendapat sanksi sendiri, yaitu sanksi sosial, kedua, menjadi sorotan negatif. Artinya itu juga sebenarnya kami harap menjadi pertimbangan. Rumah sakit kan sudah sampaikan dari awal tidak pernah menutup diri, supaya kita bisa membicarakan ini," sebut dia. (Tribun Bogor//Anas Furqon Majid/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas