Bidan di Ogan Ilir Sumsel Dilaporkan Usai Bayi yang Disuntik Meninggal, Ini Penjelasan Orangtua
Dinkes menduga bayi tersebut dikasih makanan pisang sehingga menyebabkan bayi sesak napas.
Penulis: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA - Asiah, seorang ibu rumah tangga warga Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatra Selatan melaporkan bidan YE ke polisi.
Asiah dan suaminya membuat laporan polisi karena bayi mereka meninggal dunia tiga hari setelah lahir.
Baca juga: 15 Perawat dan Bidan di Rumah Sakit Sentosa Bogor Dinonaktifkan Buntut Kasus Bayi Tertukar
Menurut Asiah, bayinya itu meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan desa pada pertengahan Agustus lalu.
"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah ditemui di Polres Ogan Ilir, Indralaya, Rabu (30/8/2023).
Asiah dan suaminya melaporkan perkara dugaan malpraltik yang menimpa putranya.
Bidan tidak diundang
Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi yang diberi nama Muhammad Agustus itu.
Menurut Asiah, bidan tersebut datang ke rumahnya tanpa diundang karena dia yakin bayinya dalam keadaan sehat dan tak perlu perlakuan khusus.
Wanita 28 tahun ini menuturkan, bidan tersebut bermaksud ingin mengambil sampel dari tubuh bayi.
"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.
Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menyuntikkan jarum suntik ke tumit kaki bayinya itu.
"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," tutur Asiah.
Setelah suntikan tersebut, bayi Muhammad Agustus tidak mengalami gejala apapun dan kondisi kesehatannya normal seperti biasa.
Namun keesokannya atau sehari setelah disuntik, putra Asiah tersebut mengalami demam panas hingga harus dirawat di Puskesmas Tanjung Raja.
Bayi kemudian dirujuk ke RSUD Kayuagung guna penanganan lebih lanjut.