Soal Bayi Usia 3 Hari Meninggal di Sumsel, Sempat Disuntik hingga Disebut Salah Makan
Bayi berusia tiga hari di Ogan Ilir, Sumatera Selatan meninggal dunia diduga karena kelalaian bidan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
Ia mengatakan, korban salah makan, namun Asiah menampiknya.
Baca juga: Bayi Berusia 3 Hari di Sumsel Meninggal, Diduga Korban Malpraktik, Sempat Disuntik Tumit Kakinya
"Kata bidan, anak saya itu makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI," ujar Asiah.
Pihak keluarga pun mencoba bersabar dan menunggu niat baik bidan desa.
Tak kunjung ada niat baik sejak Agustus, Asiah pun melaporkan bidan tersebut ke polisi.
"Kami lapor Polres Ogan Ilir. Kami tidak terima anak kami disuntik mati seperti itu," kata Asiah.
Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Abdul Haris pun mengonfirmasi hal tersebut.
"Laporan sudah diterima oleh Satreskrim Polres Ogan Ilir. Tindak lanjutnya di sana," kata Haris.
Kata Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Ilir pun turun tangan.
Pihak Dinkes Ogan Ilir telah memanggil bidan desa tersebut.
"Sudah kami kami panggil bidannya untuk memberikan klarifikasi," kata Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta, Rabu (30/8/2023).
Hendra menjelaskan bahwa bidan berinisial YE tersebut melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir.
SHK tersebut merupakan program yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Pemeriksaan SHK atau pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan harus dilakukan kepada semua bayi baru lahir.
"SHK adalah uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita hipotiroid kongenital dan bayi yang bukan penderita," jelas Hendra.
Baca juga: Bayi 3 Hari Meninggal usai Disuntik, Bidan Dilaporkan ke Polisi, Dinkes: Diduga Diberi Makan Pisang