Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teror Buaya di Kalimantan Timur Meluas, Warga Sampai Memberikan Nama Akibat Muncul Setiap Malam

Di Kabupaten Kutim, buaya sering muncul di muara sungai kawasan pinggiran Pantai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta Utara.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Teror Buaya di Kalimantan Timur Meluas, Warga Sampai Memberikan Nama Akibat Muncul Setiap Malam
DWI ARDIANTO/TRIBUNKALTIM.CO
Polsekwas Pelabuhan Semayang Balikpapan mengambil langkah dengan memasang imbauan waspada mengenai keberadaan buaya di Pantai Semayang Balikpapan. 

"Kami dari RT intens mengimbau warga agar tidak mandi-mandi di sungai. Juga orangtua harus terus mengawasi anaknya," tegasnya.

Muncul Tiap Malam

Salah satu warga di Kenyamukan, Sangatta Utara yang pernah bekerja di perusahaan tambang, Herry Sambuary mengaku akhir-akhir ini melihat buaya muncul di sungai kecil pinggir Pantai Kenyamukan.

Ia yang juga memiliki kapal untuk disewakan, itu hampir setiap malam melihat buaya muncul di permukaan sungai dengan jalan masuk Pantai Kenyamukan.

Bahkan saking seringnya, ia beri nama Momo.

"Sering muncul ke permukaan, di bawah perahu saya atau pinggir sungai, sampai-sampai kami beri nama Momo, ada dua jenis buaya, kulit hitam dan semi kekuning-kuningan," ungkapnya, Kamis (31/8/2023).

Buaya Momo setiap malam diberi makan oleh warga sekitar berupa sisa penjualan ikan atau perut ikan.

Ia mengaku setiap memberi makan dengan hati-hati sebab khawatir disambar dan langsung digigit.

Berita Rekomendasi

"Biasanya kami panggil aja Momo begitu, muncul, langsung diberi makan sisa-sisa perut ikan," ucapnya.

Kendati demikian, ia tidak ingin buaya tersebut kebiasaan diberi makan saat muncul ke permukaan sebab dikawatirkan suatu saat akan memakan manusia.

"Kalau perlu pemerintah ini membuat suatu penangkaran buaya, agar buaya tidak sembarangan muncul di sini," imbuhnya.

Evakuasi 16 Buaya

Berdasarkan catatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pihaknya melakukan evakuasi satwa liar itu sebanyak 16 ekor mulai Januari hingga Juli 2023.

Disampaikan Kepala Disdamkartan Kutim melalui Kasi Penyelamatan dan Evakuasi, Amir dan anggotanya Suryadi, tren evakuasi buaya dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Hal itu disebabkan lantaran musim hujan telah berlalu dan kini memasuki musim kemarau.

Baca juga: Gerebek Penangkaran Ilegal di OKI, 58 Buaya Disita, 3 Orang Jadi Tersangka Termasuk Mantan Kades

"Kalau Januari sampai Juli 2023 ini, total laporan kasus buaya yang sampai di permukiman warga mencapai 21 laporan, namun yang kami evakuasi mencapai 16 ekor. Biasanya, buaya muncul di permukaan lantaran musim hujan atau banjir lalu terikut dengan saluran kanal-kanal. Selain itu, buaya muncul di permukiman warga disebabkan tidak ada lagi makanan di habitatnya sehingga mengincar ternak milik warga,” ungkapnya, Kamis (31/8/2023).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas