HUT ke-448 Kota Ambon Diperingati 7 September 2023, Ini Tema dan Sejarahnya
Sejarah terbentuknya Kota Ambon yang hari ini memperingati HUT ke-448. Terdapat juga tema 'Ambon Par Samua'.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 7 September diperingati sebagai HUT Kota Ambon.
Tahun ini, HUT Kota Ambon jatuh pada Kamis (7/9/2023) hari ini.
Hari ini pula, Kota Ambon genap berusia 448 tahun.
Perayaan HUT ke-448 Kota Ambon mengusung tema tentang Ambon Par Samua.
Tema ini diberikan guna membangkitkan rasa memiliki Kota Ambon agar semakin baik dalam pemerintahan ataupun sektor lainnya.
Apalagi penentuan tema tersebut didasari atas pemikiran, kondisi yang ada, serta mempertimbangan terhadap sejarah Kota Ambon.
Lantas, bagaimana sejarah Kota Ambon?
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Ambon-Jakarta September 2023 Kelas Ekonomi, Harga Tiket Rp 788.000
Kota Ambon
Dihimpun dari laman Pemkot Ambon, asal usul terbentuknya Kota Ambon terjadi pada tahun 1575 saat dibangunnya Benteng Portugis di Pantai Honipopu.
Benteng Portugis tersebut biasa disebut juga dengan Benteng Kota Laha atau Ferangi.
Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di benteng itu yaitu Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, hingga Urimessing.
Kelompok-kelompok masyarakat itu terus berkembang menjadi Ginekologis territotial.
Mereka pun akhirnya diberi hak yang sama dengan Pemerintah Kolonial sebagai manifestasi hasil perjuangan Rakyat Indonesia asal Maluku.
Hal itu terjadi pada 7 September 1921, yang merupakan momen kekalahan politis dari penjajah.
Masyarakat mulai memainkan perannya dalam pemerintahan di Kota Ambon.
Maka dari itu, tanggal 7 September diperingati sebagai hari lahir atau hari jadi Kota Ambon.
Diketahui, sosok yang menentukan hari lahir atau hari jadi Kota Ambon ini adalah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Ambon, Letnan Kolonel Laut Matheos H Manuputty yang merupakan wali kota ke-9.
Hal tersebut melalui Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Ambon Nomor 25/KPTS/1972 tertanggal pada 16 Agustus 1972 tentang Pembentukan Panitia Khusus Kota Ambon.
Kemudian, penetapan HUT Kota Ambon melalui seminar pada 14-17 November 1972 dengan menetapkan bahwa hari lahir Kota Ambon pada 7 September 1575.
Penetapan ini berdasarkan fakta-fakta sejarah yang dianalisa seperti pembangunan Benteng Kota Laha, Benteng Portugis 'Nossa Senhora de Anuneiada', hingga perkampungan Soa.
Letak Geografis Kota Ambon
Kota Ambon berada di Kepulauan Maluku dan menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku
Secara koordinat geografis, Ambon berada di antara 3 derajat 34’8,40”-3 derajat 47’42,00” LS (Lintang Selatan) dan 128 derajat 1’33,60”-128 derajat 18’3,60” BT (Bujur Timur).
Baca juga: Motif ASN di Ambon Curi Uang Rp 117 Juta di Kantor DPRD, Merasa Kurang dapat Perhatian dari Pimpinan
Perbatasan Kota Ambon
- Utara: Dibatasi wilayah Kabupaten Maluku Tengah (Desa Hitu, Hila, dan Kaitetu).
- Selatan: Dibatasi Laut Banda.
- Timur: Dibatasi Maluku tengah (Desa Suli dan Kecamatan Salahutu).
- Barat: Dibatasi Maluku Tengah (Desa Hatu dan Kecamatan Leihitu).
Kota Ambon berlokasi di kepulauan yang dikelilingi laut.
Kota Ambon mempunyai dua iklim berbeda yaitu iklim tropis dan iklim musim.
Penduduk dan Wisata Kota Ambon
Kota Ambon mempunyai ibu kota bernama Sirimau, yang populasi seluruh penduduknya seitar 347.664 jiwa pada 2021.
Untuk agama maupun keyakinannya, penduduk Kota Ambon mayoritas beragama Kristen di angka 60,39 persen.
Rinciannya, 57,99 persen adalah Kristen Protestan dan 2,40 persen sisanya Kristen Katolik.
Orang-orang Ambon juga terdiri dari 38,77 persen umat Islam, hingga beberapa lainnya beragama Hindu dan Buddha.
Tak kalah menariknya, Kota Ambon memiliki wahana disektor pariwisata seperti Pantai Liang, Pantai Natsepa, dan Nusa Pombo.
Sementara itu, terdapat juga wisata sejarah berupa Benteng Victoria, Benteng Amsterdam, hingga Museum Siwalima.
(Tribunnews.com/Pondra)(TribunAmbon.com/Salama)