Awal Mula Kebakaran di Bromo akibat Flare Prewedding hingga Kini Meluas, Muncul Tornado Api
Kebakaran di padang savana Gunung Bromo akibat flare prewedding kini meluas. Bahkan, muncul tornado api.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Aksi keenam oknum tersebut sempat terekam video wisatawan dan viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak enam oknum tersebut santai sementara api berkobar di belakang mereka.
"Ini orang-orang sedang membuat kebakaran seperti ini, tapi masih santai-santai. Nih orangnya! Santai banget dong mereka," kata seseorang dalam video itu.
Muncul Tornado Api
Baca juga: Menparekraf Kecam Penggunaan Flare di Foto Prewedding yang Picu Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo
Kebakaran di savana Gunung Bromo yang semakin meluas bahkan sempat menimbulkan tornado api pada Minggu (10/9/2023).
Dalam video yang beredar, terlihat tornado api berukuran kecil di tengah titik kebakaran.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardani, tornado api tersebut muncul lantaran ada angin cukup besar berbentuk pusaran yang berembus di tengah titik kebakaran.
Angin itu, kata Septi, biasanya muncul saat hari panas dan kering, seperti ketika musim kemarau.
Ia mengatakan, kondisi itu tidak akan terjadi saat kondisi normal dan tak ada api.
Septi menyebut tornado sebenarnya adalah fenomena alam yang kadang terjadi di kawasan savana dan lautan pasir Bromo.
"Kebetulan angin besar tersebut kemarin tepat berputar di titik api kebakaran," ujar Septi saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Terkait fenomena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Teguh Tri, mengatakan fenomena tornado api biasanya disebut dengan istilah dust devil.
Dust devil adalah fenomena pusaran kecil, tapi kuat.
Ia menjelaskan, dust devil biasanya muncul saat udara kering dan sangat panas.