Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keseharian MAR, Siswa yang Bacok Guru di Demak, Berjualan Nasi Goreng Tiap Malam hingga Sering Bolos

MAR, siswa yang bacok gurunya di Demak ditangkap. Ternyata ia merupakan tulang punggung keluarga, setiap malam berjualan nasi goreng.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
zoom-in Keseharian MAR, Siswa yang Bacok Guru di Demak, Berjualan Nasi Goreng Tiap Malam hingga Sering Bolos
(Tangkap layar YouTube Tribunnews // Istimewa Via TribunJateng.com)
Kolase Tribunnews: Inilah sosok siswa MA di Demak yang jadi pelaku pembacokan ke gurunya, kini telah berhasil diamankan oleh polisi. Keseharian MAR, siswa yang bacok gurunya di Demak, ternyata tulang punggung keluarga 

TRIBUNNEWS.COM - MAR (17), siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang nekat membacok gurunya, Ali Fathkur Rohman (41) akhirnya ditangkap.

Pelaku ditangkap di sebuah rumah kosong yang berada di Desa Rowosari, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.

MAR nekat melukai gurunya karena kecewa tidak bisa mengikuti Penilaian Tengah Semseter (PTS), karena sering membolos dan tidak mengumpulkan tugas.




Ternyata, alasan MAR sering membolos sekolah lantaran membantu temannya berjualan nasi goreng setiap malam.

Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan, MAR merupakan tulang punggung keluarga.

"Pelaku dalam kesehariannya pada malam hari membantu keluarganya berjualan nasi goreng, membantu tenaga," katanya kepada TribunJateng.com, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Siswa SMA Pelaku Pembacokan Guru di Demak Ditangkap, Dikenal Pendiam dan Sering Tak Masuk Kelas

Kini, MAR pun merasa bersalah lantaran telah menganiaya gurunya menggunakan senjata tajam.

BERITA TERKAIT

"(Yang) bersangkutan merasa bersalah," ujarnya.

Winardi menegaskan, saat melancarkan aksinya, pelaku dalam kondisi sadar tanpa terpengaruh obat-obatan terlarang ataupun minuman keras.

"Tidak ada, masih dalam keadaan sadar," tandasnya.

Sementara itu, Kepala MA Yayasan Islam Suhada (Yasua) Masrukin mengatakan, pelaku terkenal pendiam di sekolah.

Ia juga membenarkan, pelaku sering tidak masuk sekolah.

"Anaknya memang pendiam, tapi juga sering membolos sekolah," ungkap dia.

Bahkan, kata Masrukin, pelaku sempat tinggal kelas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas