Kisah Janda Asal Gowa Ditipu Pria Ngaku Polisi di Aceh, Berteman Via Facebook hingga Janji Dinikahi
EI seorang janda asal Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulsel ditipu oleh polisi gadungan uang Rp 60 juta raib, pelaku menghilang.
Editor: Theresia Felisiani
Pasalnya, ia disambut baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.
Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.
"Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan. Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai," ujarnya.
Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kost-kosan.
Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang.
Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.
"Dia bilang, nanti SKnya dikasi masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil," katanya.
Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel.
EI mengaku terakhir komunikasi dengan Anwar pada Sabtu pekan lalu.
"Jadi dia matikan hapenya. Disitulah saya curiga (ditipu)," kata dia.
Sebelum memutuskan melapor ke Polda Sulsel, EI beberapa kali mencoba hubungi Anwar namun terus gagal.
Ngaku dilarang melapor oleh Bhabinkamtibmas
EI sempat menemui seorang Bhabinkamtibmas di kampungnya untuk meminta pendapat.
Sayangnya, Bhabinkamtibmas meminta EI untuk ikhlaskan uangnya Rp60 juta raib.
Bahkan oknum Bhabinkamtibmas tersebut melarang EI untuk melapor ke Polda Sulsel.
Menurut Bhabinkamtibmas tersebut, EI akan dimintai sejumlah uang jika laporannya sudah diterima.
"Pak Bhabin bilang, janganmi melapor ke Polda. Karena kita itu yang akan ongkosi anggota kalau mau pergi ke Aceh," kata dia.
"Dia minta saya supaya ikhlaskan uang Rp60 juta lebih itu," katanya.
Bhabinkamtibmas tersebut juga meminta EI supaya tak menghubungi wartawan.
Pasalnya, wartawan juga akan minta uang untuk peliputan.
Sudah dua hari, EI memikirkan kata-kata Bhabinkamtibmas tersebut sebelum melapor.
Jika benar, Polda minta uang, ia tak mampu lagi untuk bayar. Tanah sudah tergadai semua.
"Saya tidak punya uang lagi pak. Jika Polda juga mau dibayar," kata dia.
Baca juga: Pengakuan Bhabinkamtibmas di Subang yang Tak Takut Rawat dan Mengajar Ngaji Puluhan ODGJ
EI lalu memutuskan untuk melapor setelah diyakinkan oleh temannya, jika melapor itu gratis.
Begitu juga dengan wartawan. Wartawan profesional tak akan menerima uang dari narasumber atau korban.
Jika ada oknum polisi atau wartawan yang pungut biaya, maka itu pelanggaran.
Terpisah Kasubdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Bayu Wicaksono mengatakan akan menyelidiki aduan korban.
"Setelah aduannya masuk, tentu kita akan menyelidiki kasus tersebut," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Janda Muda Asal Gowa Ditipu Rp60 Juta Pria Ngaku Polisi, Tergiur Iming-iming Nikah,