Farahdibha Tenrilemba: Saatnya Petani Di Ciamis Mencari Solusi Sumber Air Terdekat
fenomena El Nino yang berdampak durasi musim kemarau menjadi lebih panjang hingga menyebabkan keringnya sumber air untuk lahan pertanian
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Dua kendala besar kini dihadapi petani di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pertama, fenomena El Nino yang berdampak durasi musim kemarau menjadi lebih panjang hingga menyebabkan keringnya sumber air untuk lahan pertanian, terutama sawah. Sedangkan yang kedua, langkanya pupuk di kalangan petani.
Gagal Panen
Untuk diketahui, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis mencatat, ada 108 hektar lahan tanaman padi yang gagal panen. Lahan lainnya yang tersebar di 18 kecamatan juga mengalami kekeringan.
Akibatnya, banyak lahan pertanian yang dibiarkan mengering dan tidak termanfaatkan selama kemarau panjang melanda.
Terkait dua hal di atas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Wanita Tani Indonesia, Farahdibha Tenrilemba menyatakan, sudah saatnya petani di Ciamis mencari solusi sumber air terdekat untuk dijadikan sumur alternatif bagi sumber air.
"Tapi, jika tidk memungkinkan, ada baiknya petani mulai mencari komoditi yang bisa ditanam di masa seperti ini," ujar Farahdibha di sela-sela penyerahan bantuan pupuk bagi petani di Panawangan dan Cipaku, Ciamis, Rabu (25/10).
Petani Alih Tanam Ke Palawija
Soal mencari komoditi lain yang bisa ditanam, desa Sindangsari misalnya. Para petani disana sudah mencoba melakukan alih tanam ke palawija.
Sedangkan untuk kendala kedua, yakni langkanya pupuk di kalangan petani, Farahdibha mengakui jika kesulitan mendapatkan pupuk adalah masalah salah satu masalah utama petani Ciamis saat ini.
"Keluhan petani tentang sulitnya mendapatkan pupuk yang mereka perlukan buat tanaman mereka coba kami respon dengan memberikan bantuan pupuk setara untuk 10 hektar sawah yang semoga bisa dimanfaatkan para petani di Panawangan dan Cipaku di musim tanam ke depannya saat musim hujan datang," ujar Farahdibha.
Terbatasnya Pendistribusian Kartu Tani
Wanita yang juga caleg DPR Partai Nasdem di Dapil Jabar X ini melihat, kesulitan mendapatkan pupuk ini juga salah satunya lantaran terbatasnya pendistribusian kartu tani.
"Dimana pupuk yang beli dibatasi dan harus punya kartu tani. Ini semacam subsidi bbm, tetapi stok barang habis," ungkapnya.
Sebagai solusi, wanita yang akrab disapa Teh Farah ini meminta pemerintan menyediakan alternatif pupuk lain dengan harga sama dengan pupuk subsidi dengan jaminan stoknya juga aman.
"Semoga bantuan pupuk dari kami sedikitnya bisa membantu kesulitan petani Ciamis akan langkanya pupuk," jelas Farahdibha.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia