Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komunikasi Terakhir Menantu yang Dibunuh Mertua di Pasuruan, Telepon Ibu dan Sebut Ingin Beli Motor

Inilah percakapan terakhir korban mertua bunuh menantu di Pasuruan, Jawa Timur. Selalu minta maaf hingga sebut ingin punya motor

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Komunikasi Terakhir Menantu yang Dibunuh Mertua di Pasuruan, Telepon Ibu dan Sebut Ingin Beli Motor
Istimewa via Surya.co.id, Kompas.com
Polisi mengamankan Khoiri, mertua yang diduga membunuh menantunya di Pasuruan (kiri) dan ilustrasi jenazah (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang menanti berinsial FA (23) dibunuh oleh mertuanya sendiri Khoiri atau Satir (53) di Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur Selasa (31/10/2023).

FA dibunuh saat sedang hamil tujuh bulan.

Sebelum meninggal dunia, ternyata FA sempat berkomunikasi dengan ibunya, Nurul Afini.

Nurul Afini mengatakan, ia berkomunikasi dengan korban selama hampir dua jam.

"Saya video call (panggilan video) dari jam 13.00 WIB sampai 14.45 WIB, hampir jam 15.00 WIB," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Dalam percakapan terakhirnya tersebut, korban menyebutkan ingin memiliki motor supaya bisa beraktivitas di luar rumah.

Baca juga: Wanita Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua di Pasuruan, Suami Sebut Istrinya Sangat Perhatian ke sang Ayah

Di sela-sela percakapan, kata Nurul, korban juga beberapa kali menyampaikan permintaan maaf.

BERITA REKOMENDASI

"Dia bilang lagi bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu (bu maaf, aku merepotkan ibu). Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang 'ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu'," terangnya.

Tak lama setelah berkomunikasi dengan anaknya, Nurul diberi kabar bahwa anaknya telah tewas dibunuh.

"Saya video call dari jam 13.00-14.45 hampir jam 3 sore. Aku menduga ya jam itu, setelah kami telpon."

"Kemudian, kalau kata polisi, diketahui pertama sama suaminya ya pukul 16.00 atau 17.00 WIB," ujar Nurul.

Mendapat kabar tersebut, Nurul pun langsung mendatangi Puskesmas Purwodadi.


Saat melihat jasad anaknya, ia melihat beberapa kejanggalan.

Kejanggalan itu berupa luka robek di leher sisi kanan, dan memar di bagian bawah perut.

"Aku tatak (berusaha kuat) di puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya."

"Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga, cuma wajahnya senyum."

"Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan," tandasnya.

Polisi mengamankan Khoiri, mertua yang diduga membunuh menantunya di Pasuruan (kiri) dan ilustrasi jenazah (kanan).
Polisi mengamankan Khoiri, mertua yang diduga membunuh menantunya di Pasuruan (kiri) dan ilustrasi jenazah (kanan). (Istimewa via Surya.co.id, Kompas.com)

Baca juga: Populer Regional: Penemuan Fitri, Pengantin Baru yang Kabur - Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Diketahui, korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, Sueb (31).

Surya.co.id melansir, korban ditemukan saat Sueb pulang dari bekerja.

Ia menemukan istrinya sudah tergeletak di kasur dan bersimbah darah.

Diduga, korban dibunuh menggunakan senjata tajam lantaran ada luka di leher korban.

Korban pun lantas dilarikan ke Puskesmas Purwodari.

Nahas, korban meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas.

Pelaku Sempat Melarikan Diri

AKP Pujianto selaku Kapolsek Purwodadi mengatakan, pihak kepolisian langsung mengamankan Satir, mertua korban.

Ia mengatakan, Satir sempat melarikan diri sebelum ditangkap.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, setelah membunuh korban, pelaku melarikan diri ke rumah tetangganya dan masuk ke dalam kamar, dikunci," ujarnya.

Ditanya soal motif, Pujianto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Namun, ada kabar bahwa motif dari pembunuhan tersebut adalah cinta segitiga hingga adanya dugaan rudapaksa.

"Masih kami dalami, tapi yang jelas suami korban menyebut istrinya itu sangat gemati (perhatian) ke mertuanya, karena sudah dianggap orang tuanya sendiri," terang AKP Pujianto.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Surya.co.id, Galih Lintartika/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas