Melihat Proses Pemindahan Makam yang Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja
Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja berdampak ke beberapa fasilitas umum, termasuk makam.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Ada anggota yang bertugas menggali kubur hingga mengevakuasi mayat.
Sebelum kuburan itu dibongkar, para ahli waris dari orang-orang yang sudah meninggal itu turut dihadirkan untuk menyaksikan prosesi pemindahan jenazah keluarga.
“Kalau yang tidak dikenal gimana? Kami punya petanya. Nanti di nisan di makam baru itu ada tulisan nama, tanggal lahir dan kematian, jika diketahui.
“Bagi yang tidak, nanti kami tulis nomornya saja. Nah, yang tidak dikenal itu, kami tulis nomornya,” beber Fauzan sembari memperlihatkan peta makam.
Saat penggalian, tim melakukan dengan hati-hati dan cermat.
Kondisi mayat yang ada di makam tersebut beragam.
Ada yang masih berupa tulang belulang, tapi ada juga yang tinggal berupa tanah.
Setelah ditemukan sisa dekomposisi jenazah, tim akan meletakkan itu di peti kayu berukuran satu meter.
Peti kayu itu kemudian dibawa ke sebuah tenda untuk diserahkan ke regu yang bertugas membalut jenazah dengan kain kafan.
Dengan seksama, regu ini mengamati jenazah siapa yang dibawa, meski mungkin sebenarnya hanya tinggal berupa tanah.
Isi peti berukuran satu meter itu selanjutnya dituangkan di atas kain kafan, dibalut seperti layaknya jenazah, diciprati air zam-zam dan diberi minyak wangi.
Minyak wangi ini beraroma melati yang cukup harum membuai hidung siapapun yang menciumnya.
“Setelah dari sini, jenazah-jenazah itu kemudian dimakamkan lagi di makam-makam yang sudah digali di barat itu.
“Kan sudah terlihat ada nisan sementara,” tambah Fauzan menunjuk ke arah barat, tempat makam baru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.