Joki CPNS Tertangkap di Makassar dan Lampung, Ada yang Nilai SKD-nya Tertinggi Ketiga
Dua orang joki tes CPNS diamankan petugas. Satu di Makassar, satunya lagi di Lampung. Satu diantaranya bahkan mendapatkan nilai SKD tertinggi ketiga.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pria berinisial MH (24) di Makassar, Sulawesi Selatan diamankan karena menjadi joki tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2023 Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Minggu (12/11/2023).
Ia diamankan petugas saat mengikuti tes CPNS yang berlokasi di Universitas Islam Makassar (UIM).
Kecurigaan bermula ketika verifikasi data, foto peserta dan MH berbeda, namun oleh petugas tetap diperbolehkan masuk mengikuti tes CAT (Computer Assisted Test).
Kecurigaan petugas menguat ketika MH mendapatkan hasil 416 saat tes SKD.
Nilai tersebut merupakan tertinggi ketiga saat tes tersebut.
Pihak panitia pun lantas menginterogasi MH, dan akhirnya ia mengaku bahwa dirinya seorang joki.
Baca juga: Joki CPNS di Makassar Ditangkap Polisi, Terbongkar Karena Nilai SKD Masuk 3 Besar
"Saya MH menggantikan SI untuk mengikuti ujian (CPNS) Kemenkumham pada hari ini 12 November 2023," kata MH dalam video yang diperoleh Tribun-Timur.com.
MH mengatakan bahwa ia adalah joki dari SI, sepupunya dan tak menerima imbalan apapun.
"Iya, sepupu kandung. Saya asal Sulawesi Barat, sepupu saya Sinjai Utara. Tidak ada (imbalan)," sahutnya saat diinterogasi oleh panitia.
Terancam Penjara
Hal tersebut pun dikonfirmasi Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol.
Ia mengatakan, HM terancam enam tahun penjara.
HM, kata Ridwan, juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah (kita tetapkan tersangka), Pasal yang diterapkan, kita jerat UU ITE Pasal 46 junto 30 ayat 1. Ancaman 6 tahun penjara, denda Rp600 juta," ujarnya, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Ridwan mengatakan, modus MH adalah dengan menyamar menjadi peserta tes CPNS.
"Modusnya peserta aslinya tidak mengikuti ujian. Cuma joki yang mengikuti ujian, di mana tiga kali ujian," ujarnya.
Ridwan juga membenarkan, kecurigaan bermula saat verifikasi wajah dilakukan panitia.
"Waktu pendaftaran peserta (yang datang). Pas verifikasi wajah, joki yang mendaftar. Sehingga, waktu tes, joki itu lolos tes dan ikut ujian," bebernya.
Baca juga: Jadwal Lengkap Seleksi CPNS 2023 Setelah Tes SKD
Joki CPNS di Lampung
Aksi joki CPNS juga terjadi di Lampung.
Seorang joki CPNS berjenis kelamin wanita ketahuan petugas saat pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kejaksaan di Bandar Lampung, Lampung.
Pelaku berinisial RT (20) tersebut dicurigai saat melakukan registrasi.
Saat verifikasi wajah, RT tak terdeteksi pada sistem.
"Wajahnya tidak dapat terdeteksi oleh aplikasi registrasi," kata Kasipenkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, Selasa (14/11/2023).
TribunLampung.co.id mewartakan, pihak panitia langsung mengamankan RT ke Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung.
RT, kata Ricky, ternyata juga peserta seleksi CPNS Kejaksaan juga.
"Saat panitia melakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata diketahui bahwa foto di KTP-nya sama dengan KTP peserta lain yang tertinggal di hari sebelumnya," kata Ricky Ramadhan.
Ia melanjutkan, RT sudah diamankan dan dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Selanjutnya yang bersangkutan diamankan dan dilaporkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," sebut Ricky Ramadhan.
Baca juga: Berapa Passing Grade Tes SKD CPNS 2023? Simak Selengkapnya
Kejagung Turun Tangan
Menanggapi hal tersebut, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin pun akan menindak tegas terhadap joki CPNS.
"Jaksa Agung tidak segan akan menindak tegas, termasuk jika ditemukan keterlibatan orang dalam/pihak internal kejaksaan," kata Burhanuddin, dikutip dari TribunLampung.co.id.
Ia juga menyesalkan masih ditemukannya kecurangan saat pelaksanaan tes CPNS.
Burhanuddin juga akan mengirimkan tim ke Lampung untuk menangani kasus ini.
"Agar proses rekrutmen berjalan dengan transparan dan objektif, guna mendapatkan SDM yang berkualitas dan unggul untuk menjadi aparat penegak hukum," jelas Burhanuddin.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya kepada orang yang mengaku bisa mempermudah proses rekrutmen pegawai kejaksaan.
"Kami membutuhkan putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi bagian dari korps adhyaksa," ujar Burhanuddin.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Muslimin Emba)(TribunLampung.co.id, Vincensius Soma Ferrer)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.