Kronologi Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Diduga Korban Malpraktik dan Dijadikan Konten
Saat dibikin konten newborn photography bayi mungil itu justru diselimuti dengan kain tebal yang seharusnya bayi dalam keadaan telanjang di inkubator
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Bayi prematur seberat 1,5 KG meninggal dunia di sebuah klinik di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pasca dibikin konten newborn photography viral di medsos.
Kejadian ini viral usai dibagikan oleh akun Instagram @nadiaanastasyasilvera pada Sabtu, (11/11/2023).
Diketahui pemilik akun yang memposting kabar duka tersebut adalah kakak dari ayah kandung bayi yang meninggal.
Bayi prematur itu diduga tidak rawat sesuai prosedur, bahkan bayi mungil itu justru diselimuti dengan kain tebal yang seharusnya bayi dalam keadaan telanjang di inkubator.
Hal inilah yang mendasari pihak keluarga adanya dugaan malpraktik yang dilakukan oleh pihak klinik tersebut.
Dikutip dari postingan akun @nadiaanastasyasilvera yang berisikan surat aduan dari suami korban, Erlangga Surya Pamungkas dan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Orangtua Belum Bayar Tagihan Rp1,9 Juta, RSUD TC Hilers Maumere Tahan Bayi Umur 11 Bulan
Melalui surat itu Erlangga Surya Pamungkas membeberkan kronologi meninggalnya anak pertamanya itu hingga sebut pelayanan buruk klinik.
Bermula pada Senin, 13 November 2023 sekitar pukul 16.00 WIB, istrinya Nisa Armila, datang ke Klinik Alifa di Bantarsari Kecamatan, Bungursari, Tasikmalaya.
Istrinya sudah tidak kuat dan merasakan kontraksi hebat.
Diketahui usia kehamilan tepat 36 minggu atau 9 bulan.
"Istri saya sudah sering kontrol (check up) ke klinik tersebut di tangani oleh Bidan Dwi, dan bidan pun menyatakan bahwa kondisi kehamilan istri saya dalam keadaan normal dan baik-baik saja," kata Erlangga Surya Pamungkas dikutip TribunBengkulu.com, Senin (20/11/2023).
Kemudian pada sore hari, sang istri berangkat dengan kakaknya, Nadia ke klinik Alifa.
Suami tidak ikut menemani karena ada urusan pekerjaan.
Namun bidan yang sedang berjaga di klinik tersebut menyuruh pulang karena dianggap masih pembukaan dua.