Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motif Pria Bunuh Wanita 65 Tahun di Makassar, Jasad Dibuang ke Sumur, Hubungan Asmara Tak Direstui

Dominggus merupakan pria asal Kabupaten Maros, Sulsel yang tega membunuh seorang perempuan berinisial Sabbe (65).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Motif Pria Bunuh Wanita 65 Tahun di Makassar, Jasad Dibuang ke Sumur, Hubungan Asmara Tak Direstui
KOLASE TRIBUNNEWS.COM/TRIBUN-TIMUR.COM/KOMPAS.COM
(Kiri) Lokasi sumur tempat korban (Sabbe) dibuang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Kanan) Dominggus (30), pelaku pembunuhan Sabbe (65) dan penganiayaan terhadap anak Sabbe, Tabita (45) yang sudah ditangkap polisi 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Dominggus (30) diringkus polisi atas tindak kejahatan pembunuhan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dominggus merupakan pria asal Kabupaten Maros, Sulsel yang tega membunuh seorang perempuan, Sabbe (65).

Usai dibunuh, jasad korban kemudian dibuang ke sumur.

Polisi pun harus menembak dua kaki Dominggus lantaran akan melarikan diri saat diringkus, Minggu (19/11/2023) malam.

Dominggus tega membunuh Sabbe lantaran hubungan asmaranya dengan anak korban, Tabita (45) tak direstui. 

Tak hanya membunuh Sabbe, Dominggus juga menganiaya Tabita menggunakan senjata tajam hingga koma.

Baca juga: Pelaku Penikaman Ibu dan Anak di Makassar Masih Buron, Hendak Rudapaksa Korban di Dalam Rumah

Kapolresta Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, pelaku juga merasa cemburu kepada Tabita.

BERITA REKOMENDASI

Dominggus sendiri berhubungan dengan Tabita saat ia sudah memiliki istri.

"Motifnya cemburu menganggap bahwa korban (TB) melakukan hubungan dengan pria lain. Sedangkan pelaku sudah beristri,"

"Dan dari keterangan pelaku, karena sudah beristri makanya korban tidak mau lagi berhubungan dengan pelaku," kata Ngajib, dikutip dari Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Ngajib menambahkan, pelaku membunuh Sabbe lantaran dianggap menghalangi hubungannya dengan Tabita.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi: Korban Dihabisi di Bogor

"Ibunya (SB) dibunuh karena dianggap menghalangi dan salah satunya tidak menerima atau merestui hubungan anaknya (TB) dan pelaku (Dominggus)," tuturnya.


Tak sampai 24 jam setelah melancarkan aksinya, Dominggus diringkus polisi.

"Alhamdulillah berhasil ditangkap pelakunya di daerah Moncongloe, Kabupaten Maros, saat penangkapan di daerah pegunungan dan berusaha melarikan diri sehingga tindakan tegas terukur, kita lumpuhkan," tandasnya.

Diketahui, kasus pembunuhan ini terjadi di Jl Muhammad yamin, Kota Makassar, Minggu (19/11/2023) pagi.

Sabbe ditemukan tewas bersimbah darah di dalam sumur belakang kamar kontrakan.

Sementara Tabita dilarikan ke rumah sakit karena dianiaya menggunakan senjata tajam.

Mengutip Tribun-Timur.com, Kapolsek Makassar, Kompol Andi Aris Abu Bakar menuturkan, kasus pembunuhan ini pertama diketahui oleh warga.

Pembunuhan ibu dan anak di makassar we432 4r
Polisi saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan ibu dan penganiyaan wanita di Jl Muhammad Yamin, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Minggu (19/11/2023) pagi

Baca juga: Pembunuhan Rentenir Libatkan Anak 13 Tahun, Jasad Korban Dibawa Pakai Mobil Bak, Dibuang ke Sungai 

Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) pun mendapati Tabita tergeletak di lorong masuk kamar kontrakaan.

"Sekitar pukul 04.00 dini hari, telah terjadi penganiayaan dengan mengakibatkan meninggal dunia,"

"(Awalnya) perempuan ini (Tabita) ditemukan tergeletak di lorong, setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata yang bersangkutan ditemukan beberapa luka tikaman," ujar Andi.

Setelah melakukan penyisiran, petugas menemukan Sabbe dalam kondisi sudah meninggal dunia di dalam sumur.

"Korban yang satu ditemukan meninggal dunia, di mana korban ini ditemukan di dalam sumur," ujarnya.

Kata Anak Korban

Daniel (27), anak Sabbe dan adik Tabita mengatakan, ia berharap pelaku dihukum setimpal.

"Kalau pelakunya ditangkap karena ada perencanaan, pemerkosaan dan pembunuhan, saya harap pelaku dihukum setimpal," kata Daniel.

Ia yang mendapatkan informasi bahwa ibunya jadi korban pembunuhan pun langsung menuju lokasi.

"Kalau pelakunya ditangkap karena ada perencanaan, pemerkosaan dan pembunuhan, saya harap pelaku dihukum setimpal," kata Daniel, Minggu (19/11/2023).

Daniel mengaku, pelaku pernah mengancam kakaknya.

"Pernah ke rumah ancam yang dirawat (Tabita) mau dia bunuh," sebutnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Kompas.com, Darsil Yahya M)(Tribun-Timur.com, Muslimin Emba)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas