Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Air Laut di Pulau Obi Halmahera Selatan Berubah Warna Menjadi Cokelat Kemerahan?

Warna air laut ini menjadi cokelat kemerahan diduga akibat aktivitas penambangan yang beroperasi di sekitar area tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Air Laut di Pulau Obi Halmahera Selatan Berubah Warna Menjadi Cokelat Kemerahan?
Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani
Air laut di Pulau Obi di Halmahera Selatan, Maluku Utara berubah warna menjadi kecokelatan, Rabu (22/11/2023). 

Akibatnya petani dan masyarakat sekitar menjadi resah.

Sungai tersebut menjadi merah diduga karena tercemar limbah bahan pewarna.

Baca juga: Sungai di Pamekasan Berwarna Merah, Masyarakat Tak Bisa Cuci baju hingga Siram Tanaman

Dikhawatirkan, air sungai tersebut bisa berbahaya bagi tanaman dan manusia.

Abdul Manab, warga setempat mengatakan tak lagi memakai air sungai sejak tiga hari lalu untuk menyiram tanaman tembakaunya.

Ia mengaku takut dan khawatir tanaman tembakaunya mati mendadak akibat disiram dengan air sungai yang telah berubah warna merah pekat tersebut.

Biasanya sebelum warna air sungai itu berubah warna merah darah, ia dan petani tembakau lainnya selalu memakai air sungai tersebut untuk menyiram tanaman tembakaunya.

Air laut di Pulau Obi di Halmahera Selatan, Maluku Utara berubah warna menjadi kecokelatan, Rabu (22/11/2023).
Air laut di Pulau Obi di Halmahera Selatan, Maluku Utara berubah warna menjadi kecokelatan, Rabu (22/11/2023). (Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani)

"Sekarang khawatir mau pakai aliran sungai yang dari Desa Klampar, jadinya ganti mengambil dari sungai desa sebelah pakai mesin penyedot air," kata Abdul Manab, Selasa (11/7/2023).

BERITA TERKAIT

Hal berbeda diungkapkan Satima.

Warga Jagalan Pamekasan itu sejak tiga hari lalu tidak lagi mencuci di sungai lantaran khawatir terdapat kandungan zat kimia yang membahayakan di aliran sungai yang berubah warna merah darah tersebut.

Biasanya, setiap sore, Satima bersama warga setempat yang lain terbiasa mencuci di pinggir aliran sungai tersebut.

Baik mencuci pakaian, dan mencuci motor atau alat perabot rumah tingga yang kotor.

"Sudah tiga hari lalu tidak mencuci di sungai. Kalau pakaian yang putih takut jadi merah juga," getirnya.

Dihubungi terpisah, Camat Kota Pamekasan, Rahmat Kurniadi Suroso mengimbau masyarakat agar tidak bermain di aliran air sungai yang berubah warna merah ini.

Pesan dia, masyarakat yang biasa mencuci di aliran sungai tersebut atau untuk keperluan menyiram tembakau, sementara waktu dialihkan terlebih dahulu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas