Kejam Istri Siri Jadi Korban KDRT Suami di Bangka, Tangan Patah, Kedua Matanya Buta, Pelaku Kabur
Seorang ibu rumah tangga di Bangka inisial N (34) jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)bahkanhampirtewas akibat dianiaya oleh suaminya S.
Editor: Theresia Felisiani
Nahasnya saat warga ramai-ramai berdatangan, S yang diduga sudah merencanakan tindak pidana kejahatannya tersebut pun berhasil meloloskan diri setelah kabur menggunakan sepeda motor.
"Suaminya ini langsung kabur lewat pintu belakang, tasnya itu sudah disiapin semua, baju sudah disitu semua barang bukti sudah dibawa kayak sudah direncanakan," tuturnya.
Pernah Diancam
Nurhayati mengatakan N dan S baru menikah secara siri selama 2 tahun.
Belakangan ia juga mengaku pernah mendengar S mengancam akan membunuh N.
"Awalnya pertama memang lagi cekcok tapi gak tau ada masalah apa, lalu ada yang lihat pelaku ini posisi dibelakang rumah lagi ngelamun. Mungkin dia mikir mau diapain, karena saat pukul 03.00 wib subuh itu sudah berdarah semua mata kepalanya. Pernah bilang mau bunuh-bunuh, tapi ya gak mengira bakal beneran terjadi," jelasnya.
Sifat S yang cenderung tempramental pun menjadi sorotan keluarga korban, setelah diketahui S kerap kali emosi atau terpancing amarahnya meski perihal hal kecil.
"Suaminya itu orangnya sensitif, kalau kita kumpul-kumpul juga gak boleh. Cemburuan, mungkin ada yang panas-panasin, jadi dia gampang panas," katanya.
Baca juga: Istri Polisi Jadi Korban KDRT hingga Bibir Pecah dan Keguguran, Lapor ke Polda Riau Minta Keadilan
Kini usai N lolos dari maut setelak aksi brutal S, dirinya pun harus terbaring lemas di atas kasur dan juga harus menjalani sejumlah operasi.
Kian mirisnya dari pantauan Bangkapos.com, anak kedua korban yang masih berusia delapan bulan pun kini hanya bisa tertidur di atas kain selendang tepat disamping N.
Kasih sayang N yang seharusnya memberikan Air Susu Ibu (Asi), kini pun terpaksa harus terhenti sementara.
"Anaknya 8 bulan, masih nenen (minum asi--red) anaknya. Kalau anaknya ini diam gak nangis, tapi pas ibunya mau dioperasi dia ngelihat terus ibunya," tuturnya.
Untuk penanganan medisnya pun diungkapkan Nurhayati, korban harus menjalani operasi dibagian tangan yang mengalami patah.
"Kondisinya stabil tapi masih perih, kata dokter mau dioperasi tangan baru mulut. Kalau mata sudah di operasi, tapi penglihatannya selamanya uda gak bisa lagi," ucapnya.