300 Orang Dikerahkan Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Butuh Waktu 6 Jam Bawa Korban Turun
Sebanyak 300 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi di hari ketiga pencarian.
Editor: Dewi Agustina
Ia mengatakan, untuk proses evakuasi hari ini, sudah diketahui lokasi titik-titik keberadaan korban.
Ia berharap, dengan tim gabungan yang sudah mencapai sebanyak 300 orang bisa mengevakuasi semua korban pada hari ini.
"Untuk tim yang turun melakukan evakuasi menggunakan masker khusus dan APD lengkap," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, hingga saat ini tim pertama yang berangkat pada pagi hari sedang dalam perjalanan turun untuk mengevakuasi korban dari atas Gunung Marapi.
"Sebanyak delapan orang yang kemarin belum bisa kita turunkan, saat ini sedang dibawa ke bawah dengan dimasukkan ke dalam body bag," katanya.
Ia menjelaskan, tim kedua sedang mencari adanya 10 orang korban yang telah dipastikan terlihat oleh masyarakat.
"Korban pendaki saat ini belum turun ada 18 orang, dan delapan sudah dalam perjalanan turun," ujarnya.
2 Warga Koto Tangah Jadi Korban
Camat Koto Tangah, Darmalis, mengungkapkan dua warganya menjadi korban erupsi Gunung Marapi.
"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Camat Koto Tangah, Darmalis melalui sambungan telepon.
Darmalis mengatakan, anak dan ibu itu merupakan warga Tabak Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
"Korban bernama Wahlul Alde Putra yang berusia 19 tahun dan ibunya bernama Novita Intan Sari," kata Darmalis.
Lalu bagaimana kondisi kedua korban?
Darmalis mengaku tidak mengetahui kondisi korban saat ini.
Pantauan TribunPadang.com, terlihat di Pos 1 Jalur Via Batu Palano dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.