Nasib Pengungsi Rohingya Semakin Terkatung-katung: Ditolak Sana Sini, UNHCR Diberi Waktu Seminggu
Sudah dua kali para pengungsi Rohingya mendapat penolakan dari masyarakat.
Editor: Erik S
Ia bersama dua anak yang masih berumur sekitar tiga tahun itu terluntang-lantung di lautan.
Tidak ada tujuan khusus mereka ingin kemana.
Terpenting, kata dia, mereka bisa keluar dari kamp pengungsian di Bangladesh.
“Kami di sana susah. Kalau keluar ditembak oleh pihak keamanan Bangladesh. Kalau saya yang penting bisa keluar, baik itu Indonesia, Malaysia, maupun Thailand,” katanya.
Dia mengatakan, tiap malam saat di kamp mereka tidak bisa tidur. Mereka tidak merasa aman.
Pasalnya, tiap malam terjadi sweeping oleh aparat setempat masuk ke kamp mereka.
Bahkan, hampir setiap malam terjadi penembakan terhadap etnis Rohingya.
“Disana tidak ada aman, rumah dibakar, kami laki-laki tiap malam harus berjaga. Polisi masuk bawa tempat,” ujarnya.
Tiap malamnya, dua hingga tiga orang meninggal dunia akibat terkena tembakan.
Mereka masuk ke dalam kamp menggunakan senjata api.(*)
Penulis: Indra Wijaya
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Balada Imigran Rohingya, Lari dari Kamp Bangladesh Ditolak Sana-sini di Aceh, Kini Tunggu Penempatan
dan
Imigran Rohingya Ditempatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Ladong, Pemerintah Beri UNHCR Waktu 1 Minggu