Nasib Pengungsi Rohingya Semakin Terkatung-katung: Ditolak Sana Sini, UNHCR Diberi Waktu Seminggu
Sudah dua kali para pengungsi Rohingya mendapat penolakan dari masyarakat.
Editor: Erik S
“Balik-balik, jangan antar ke sini,” ucap warga.
Mereka dihadang dan ditutup dengan mobil warga.
Guna mengantisipasi timbulnya bentrok dari warga dan menghindari terjadi perusakan fasilitas, kemudian para pengungsi tersebut kembali diantar ke Kantor Gubernur Aceh, sekira pukul 02.00 WIB.
“Kita nggak tau lagi mau taruh mereka ke mana. Karena ini Kantor Gubernur makanya diletakkan di sini. Tempat lain karena warga menolak,” kata Relawan RAPI Kota Banda Aceh, Yan Fahrulrazi saat ditanyai Serambinews.com, Senin (11/12/2023).
Dia mengatakan, para relawan sudah berjibaku melakukan bantuan kemanusiaan sejak Minggu kemarin.
Para pengungsi saat dini hari itu, sempat beristirahat di depan gerbang Kantor Gubernur Aceh, yang kemudian ketika fajar menyingsing, mereka dipindahkan ke samping kantor tersebut.
Kedatangan pengungsi tersebut yang ditempatkan di depan Kantor Gubernur menjadi pusat perhatian masyarakat yang melintas.
Baca juga: Akal Pengungsi Rohingya Agar Bisa Mendarat Setelah Diusir Warga: Matikan Lampu Kapal
Kata Fahrul, mereka juga melakukan penggalangan dana dari masyarakat yang mampir melihat keadaan pengungsi tersebut.
Uang itu nantinya digunakan untuk membeli bahan makanan bagi para pengungsi.
Meski begitu. ia juga menyayangkan sikap UNHCR yang hingga kini masih belum terlihat di lokasi.
Pasalnya, mereka hanya bisa melakukan pertolongan berupa mengakomodir bantuan makanan saja.
Namun, untuk penempatan Rohingya tersebut. sepenuhnya kewenangan UNHCR dan Pemprov Aceh.
“Pihak dari UNHCR masih belum tahu ke mana. Kita masih menunggu prosesnya. Ini masih simpang siur, tidak tahu mau diletakkan ke mana,” pungkasnya.
Sejak 14 November, jumlah kedatangan pengungsi Rohingya terus melonjak.