Dokter hingga Pegawai RSUD Haulussy Ambon Unjuk Rasa: 3 Tahun Insentif Tak Dibayar, Dirut Kabur
Unjuk rasa tersebut terkait jasa pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak tahun 2020 – 2023 senilai Rp 26 miliar belum dibayar hingga kini.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, AMBON– Sejumlah tenaga kesehatan dan karyawan RSUD dr M Haulussy menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (18/12/2023).
Unjuk rasa tersebut terkait jasa pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak tahun 2020 – 2023 senilai Rp 26 miliar belum dibayar hingga kini.
“Jasa pelayanan yang diatur Perda sudah dibayar. Tapi MCU yang masuk jasa Perda belum dibayar karena terdapat ketidaksesuaian data antara bagian keuangan dengan dokter, perawat dna paramedis,” kata salah seorang orator aksi, dr. Winnie Leiwakabessy.
Baca juga: Pasien Melompat dari Lantai 2, RSUD di Kupang Lapor ke Komisi Nasional Keselamatan Pasien
Ia mengatakan, hingga kini 600 pegawai RSUD belum menerima insentif tersebut.
Mulai dari jasa layanan BPJS, Medical Check up (MCU) dan dana COVID-19.
Tak hanya honor Tim JKN RSUD pada 2022 – 2023 juga dipertanyakan.
Hanya uang jaga dokter umum dan insentif dokter non-ASN (spesialis dan umum) yang baru terbayar sampai September 2023.
“Data di keuangan jumlah terlalu sedikit dnegan data riil yang ada di lapangan.. keuangan kita adalah BLUD (badan layanan umum daerah) jadi semua uang masuk itu ke rekening kita dan dikelalua oleh rumahs akit sendiri jadi tidak ada lagi provinsi,” lanjutnya.
Karena itu, Leiwakabessy dan para Nakes juga pegawai mempertanyakan hak-hak mereka yang belum cair.
Lanjutnya, Direktur RSUD Dr M.Haulussy Ambon berjanji akan membayar pada 15 November lalu.
Namun lagi-lagi belum ada yang menerima layanan tersebut.
"Yang pertanyaan besar kami para nakes, jasa pelayanan kami tidak dibayar, sementara stok obat banyak yang kosong, hutang RS tetap banyak uang kami kemana, " tambahnya.
Diketahui, para Nakes dan pegawai berdemo sejak pukul 07.00 WIT.
Baca juga: Soroti Ketimpangan Layanan Kesehatan, Ganjar-Mahfud Beri Solusi Program 1 Desa, 1 Nakes, 1 Faskes
Sejam kemudian barulah Direktur Nazaruddin ke Kantor dan menemui mereka.(*)
Dirut RSUD Haulussy Ambon Kabur Saat Didemo
Sejumlah tenaga medis dan karywan RSUD dr M Haulussy membongkar sikap Direktur Nasaruddin.
Misalnya sering meminta cek kosong ketika perjalanan dinas.
Hal tersebut dikatakan mantan Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Haulussy dr. Elna Anakotta saat aksi demontrasi para dokter dan tenaga kesehatan di RSUD.
"Dia meminta segala macam, dia berangkat itu setiap saat dan setiap Minggu pakai uang rumah sakit bahkan sering meminta cek kosong," kata Anakotta.
Baca juga: Imunisasi Terkendala Izin Orangtua, Pemerintah Hingga Nakes Perlu Lakukan Pendekatan
Dokter Elna juga mengatakan sejak dilantik, Nasaruddin sudah mulai meminta banyak hal, seperti mobil dinas mewah hingga perjalanan dinas tiap minggu.
Lanjutnya, Nassarudin pernah meminta diberikan fasilitas seperti komputer dan iPad pasca melihat fasilitas di ruang kerja Direktur RSUP Leimena.
Namun setelah dibelikan oleh pihak Rumah Sakit, fasilitas tersebut malah diberikan ke anaknya di Jakarta.
"Saat itu saya adalah PPTK yang menjaga keuangan karena saya ingin uang itu digunakan untuk pelayanan, tapi dia minta supaya dibeli satu perangkat lengkap sebab dia bilang harus punya iPad karena setiap ketemu dengan gubernur saya harus memberikan laporan tentang RSUD. Saya tidak setuju maka datanglah Wadir Keuangan ke saya dan menyampaikan permintaan dia. Setelah dibeli dan diserahkan kemana alat itu semua 32 juta dia bawa ke Jakarta dia kasih ke anak-anak tidak ada yang di Ambon," tambahnya.
Menurut Dokter Elna, RSUD dr Haulussy malah tambah hancur setelah dipimpin oleh Nasaruddin. Gaji Tenaga medis bahkan pegawai terhambat. Bahkan tiga tahun insentif pun tak dibayarkan.
Selain itu, Nasaruddin juga sering bertemu dengan pihak ketiga dan memintanya persenan dari setiap kerja sama.
"Dia itu selalu ketemu dengan pihak ketiga dan pihak ketiga juga sampai mengeluh banyak. Kami juga mendengar informasi dari orang dalam kalau dia selalu minta persenan dari pihak ketiga itu," tambah dokter yang didukung Nakes dan pegawai lainnya.
Sementara itu, Nasaruddin yang dicecar dengan berbagai pertanyaan malah akhirnya kabur meninggalkan tenaga medis yang sedang memanas.
Nasaruddin berdalih menemui Gubernur Maluku, Murad Ismail hendak rapat, di Kantor Gubernur Maluku.
Penulis: Tanita Pattiasina
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul 3 Tahun Insentif Tak Dibayar, Dokter hingga Pegawai RSUD Haulussy Ambon Kembali Demo
dan
Dirut RSUD Haulussy Ambon Kabur Saat Didemo Nakes: Dituding Kerap Minta Cek Kosong
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.