7 Fakta Rusuh Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe di Jayapura, PJ Gubernur hingga Jurnalis Jadi Korban
Berikut sejumlah fakta kerusuhan massa iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura, Kamis (28/12/2023).
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Massa iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, rusuh di Jayapura, Kamis (28/12/2023).
Sejumlah bangunan serta kendaraan rusak setelah dilempari batu dan dipukul menggunakan kayu oleh massa.
Tak hanya itu, dikabarkan ada belasan korban luka dalam peristiwa ini.
Berikut Tribunnews.com rangkum sejumlah fakta kerusuhan massa iring-iringan jenazah Lukas Enembe:
Baca juga: Massa Pengantar Jenazah Lukas Enembe Bakar Ruko di Jayapura, Bintang Kejora Berkibar di Youtefa
1. Massa Ingin Arak-arakan
Massa mulai memanas sejak dari Bandara Sentani menuju Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Sentani (STAKIN).
Awalnya, massa menolak jenazah Lukas Enembe dibawa ke lokasi persemayaman menggunakan mobil ambulans.
Massa ingin jenazah Lukas Enembe diarak dengan berjalan kaki menuju STAKIN.
Keinginan massa pun terpenuhi, mereka berhasil mengarak jenazah Lukas Enembe dengan berjalan kaki ke tempat persemayaman.
2. Kerusuhan Pertama di Sentani
Namun, dalam perjalanan menuju STAKIN, aksi massa pecah.
Massa melempari ruko dan mobil di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Disinyalir, aksi tersebut dilakukan buntut kekecewaan atas tewasnya Lukas Enembe.
Pelemparan dilakukan sampai jalan masuk lapangan STAKIN.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.