Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Difasilitasi PHDI Malang, Jenazah Korban Mutilasi Suami telah Dikremasi

Sutarini sejak masih hidup sering berkata ke keluarganya agar diupacarai secara hindu jika terjadi sesuatu kepadanya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Difasilitasi PHDI Malang, Jenazah Korban Mutilasi Suami telah Dikremasi
Kolase @joshuanade
Ni Made Sutarini (55), asal Dusun Banda, Desa Takmung, Klungkung, Bali tewas di tangan suaminya, James Loodewyk Tomala, Sabtu (30/12/2023) lalu. Sebelum meninggal, Made Sutarini ternyata sudah berencana untuk pulang ke kampung halamannya di Dusun Banda, Klungkung, Rabu (3/1/2024). 

Laporan Wartawan Surya Malang Frida Anjani

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Jenazah Ni Made Sutarini telah dikremasi di Malang, Rabu (3/1/2024). 

Pihak keluarga korban dari Bali membawakan perlengkapan untuk melakukan kremasi secara Hindu. 

Pengabenan akan difasilitasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)  Malang dan kerabatnya di Surabaya Jawa Timur.

Meskipun Sutarini sempat memeluk agama Kristen setelah menikah dengan suaminya, James Loodewyk Tomala, asal Manado Sulawesi Utara namun atas permintaan dari keluarga dan permintaan Sutarini semasa masih hidup, jenazah diaben susai tradisi agama Hindu. 

Dua saudara kandung Sutarini, yakni adiknya Komang Suardana beserta kakak tertuanya, Ni Wayan Suarini pada Selasa 2 Januari 2023, berangkat ke Malang untuk membawa tirta di sanggah dan kawitan untuk upacara pengabenan Sutarini. 

"Kakak dan adik dari Sutarini yang berangkat ke Malang, membawa tirta dari sanggah dan kawitan.

Baca juga: Tersangka Mutilasi di Malang Terancam Hukuman Mati, Suami Rencanakan Pembunuhan Istri

BERITA TERKAIT

Kalau tirta pura desa tidak ada, karena Sutarini sudah bukan warga desa adat di sini pascamenikah," ungkap Surata, sepupu Sutarini di kediamannya Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung pada Selasa 2 Januari 2023 dikutip dari Tribun Bali (Grup Suryamalang.com).

Sebelumnya jenazah korban dititipkan di kamar jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Selanjutnya jenazah Sutarini diserahkan kepada keluarganya yang datang ke Malang untuk dikremasi, hari ini.

Sesuai Pesan Almarhumah

Terungkap upacara kremasi secara Hindu sesuai permintaan mendiang semasa masih  hidup. 

Salah seorang kerabat korban, I Wayan Merta mengatakan, setelah menikah dengan James Lodewyk Tomatala, Sutarini memeluk agama kristen.

Meskipun demikian, Sutarini sejak masih hidup sering berkata ke keluarganya agar diupacarai secara hindu jika terjadi sesuatu kepadanya.

"Walau memeluk agama kristen, ia (Sutarini) masih sering melukat, sembahyang juga di sini.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas