Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu dan Bayi Tewas Diduga akibat Malapraktik, Makam Korban Dibongkar, Pihak RS akan Diperiksa

Proses penyelidikan kasus dugaan malapraktik yang mengakibatkan ibu dan bayi tewas dilanjutkan. Makam kedua korban dibongkar untuk proses autopsi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Ibu dan Bayi Tewas Diduga akibat Malapraktik, Makam Korban Dibongkar, Pihak RS akan Diperiksa
Instagram
Tangkapan layar suasana haru di ruang jenazah di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, Jawa Barat lantaran seorang ibu beserta bayinya meninggal dunia usai diduga menjadi korban malapraktik. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Indramayu masih melakukan penyelidikan tewasnya ibu dan bayi saat proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, Jawa Barat.

Keluarga korban menduga petugas rumah sakit melakukan malapraktik yang mengakibatkan tewasnya Kartini (23) dan bayinya pada Selasa (19/12/2023) lalu.

Petugas kepolisian membongkar kedua makam korban untuk dilakukan tindakan autopsi pada Selasa (2/1/2024).

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hilal Adi Imawan menyatakan kedua korban dimakamkan di TPU Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Baca juga: Ibu dan Bayi di Indramayu Tewas saat Persalinan, Dugaan Malapraktik Diselidiki, Pihak RS Kooperatif

Kasus dugaan malapraktik mendapatkan atensi khusus dari Polda Jabar.

"Pembongkaran ini langsung ditangani oleh dokter dari Bidokkes Polda Jabar," paparnya, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, pembongkaran makam sudah disetujui keluarga korban untuk proses penyelidikan.

Berita Rekomendasi

"Untuk hasilnya kapan, kami belum tahu, nanti kami koordinasikan dengan dokter forensiknya," sambungnya.

Ia menambahkan sebanyak 6 saksi sudah diperiksa untuk mengungkap dugaan kelalaian yang dilaporkan keluarga korban.

Saksi yang sudah diperiksa yakni suami korban, keluarga korban, serta bidan Puskesmas Kertawinangun.

Diketahui, sebelum dirujuk ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, korban sempat dibawa ke Puskesmas Kertawinangun.

Baca juga: Warga Banyuwangi Temukan Bayi Baru Lahir di Semak-semak, Ditinggalkan Ibunya yang Masih 16 Tahun

Pihak Puskesmas menyatakan kondisi korban normal dan merujuk ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu lantaran peralatan yang kurang memadai.

AKP Hilal Adi Imawan mengatakan pemeriksaan terhadap pihak RSUD MA Sentot Patrol Indramayu akan dilakukan pekan depan.

"Baru enam saksi yang diperiksa. Kami agendakan pemeriksaan terhadap pihak rumah sakit pada minggu depan," jelasnya.

Kesaksian Suami Korban

Kasus ini telah dilaporkan suami korban, Tasrun (30), ke Polres Indramayu pada Rabu (20/12/2023).

Tasrun mengatakan pihak RSUD MA Sentot Patrol Indramayu harus bertanggung jawab atas kematian istri dan anak pertamanya.

Menurut Tasrun, sejak datang ke RSUD MA Sentot Patrol Indramayu pelayanan yang diberikan sangat mengecewakan.

"Pas sampai RS MA Sentot Patrol itu bahkan sama sekali enggak dilayani. Sampai 2-3 jam baru ditangani, itu juga sebentar," paparnya, Rabu (20/12/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Heboh Penemuan Bayi Laki-laki di Kota Tegal, 10 Keluarga Berminat Mengadopsi

Suami korban melaporkan dugaan malapraktik di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu ke Polres Indramayu, Rabu (20/12/2023).
Suami korban melaporkan dugaan malapraktik di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu ke Polres Indramayu, Rabu (20/12/2023). (TRIBUNCIREBON/HANDHIKA RAHMAN)

Pihak keluarga sejak awal meminta pihak rumah sakit melakukan persalinan secara sesar karena kondisi Kartini sudah lemas.

Namun, bidan rumah sakit memaksa Kartini melahirkan secara normal.

Saat proses persalinan, Tasrun melihat bidan tidak menangani istrinya dengan hati-hati bahkan bayi ditarik secara paksa.

"Jadi nariknya itu enggak pelan-pelan. Perut istri saya ditekan, bayinya kemudian langsung ditarik," jelasnya.

Setelah bayi keluar, bidan langsung memotong tali pusar bayi.

"Bayinya meninggal lebih dulu. Selang 15 menit istri saya juga meninggal," ucapnya.

Baca juga: Viral Ibu dan Bayinya Meninggal Diduga karena Malapraktik, Pasien Ditangani 2 Jam Setelah Datang

Kata Pihak Rumah Sakit

Sementara itu, Dirut RSUD MA Sentot Patrol, dr Ndaru, menyatakan proses persalinan terhadap Kartini sudah sesuai prosedur.

Menurutnya, bidan yang bertugas sudah berupaya maksimal dalam menyelamatkan nyawa pasien.

Ia mengatakan bidan dan tenaga medis yang bekerja di RSUD MA Sentot Patrol dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya.

Pihak rumah sakit tidak akan melaporkan balik keluarga korban dan menganggap kasus ini sebagai pelajaran.

"Intinya ini menjadi pelajaran yang sangat berharga agar kemudian kita bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik," bebernya.

Kini, pihak rumah sakit akan kooperatif membantu kepolisian dalam proses penyelidikan.

"Kami akan kooperatif, kami juga tidak akan menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya," tegasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Bongkar Makam Ibu dan Bayi yang Meninggal usai Persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Handika Rahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas