Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Pembunuhan Pria di Ponorogo, Dihabisi Saudara Sendiri hingga Pelaku Serahkan Diri

Seorang pria bernama Suyoto (52) ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan di depan rumahnya, Senin (1/1/2024) dini hari.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Fakta-fakta Pembunuhan Pria di Ponorogo, Dihabisi Saudara Sendiri hingga Pelaku Serahkan Diri
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Suyoto, kakek 52 tahun asal Dukuh Krajan, Desa/Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ditemukan tewas tergeletak berlumur darah usai pesta tahun baru, Senin (1/1/2024) pukul 02.30 wib. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Suyoto (52) ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan di depan rumahnya, Senin (1/1/2024) dini hari.

Warga Dukuh Krajan, Desa/Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini ditemukan tewas bersimbah darah setelah pesta tahun baru.

Ternyata, pelakunya adalah saudaranya sendiri, Prasetyo (25).

Pelaku sempat kabur ke hutan setelah melakukan pembunuhan.

Namun kini ia telah menyerahkan diri ke polisi.

Berikut ini fakta-fakta pembunuhan pria di Ponorogo yang dirangkum dari TribunJatim.com:

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Kakek di Ponorogo Kabur ke Hutan, Warga Dengar Cekcok di Malam Tahun Baru

1. Sempat Cekcok

BERITA TERKAIT

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Prasetyo menceritakan bahwa korban dan pelaku sama-sama pulang dari merantau.

"Korban itu ktp nya Kalimantan. Dia (korban) baru pulang merantau. Pelaku juga begitu, pulang merantau," ujarnya.

Sebelum pembunuhan, ada seorang saksi yang mendengar suara gaduh orang berteriak di jalan.

Orang tersebut berteriak "aku ra trimo (saya tidak terima)".

Saat saksi keluar rumah, ia melihat ada orang yang sudah tergeletak di jalan dan juga ada orang membawa ompak (beton penyangga tiang bendera) tiang bendera dijatuhkan ke tubuh korban.

"Mengetahui hal tersebut, saksi mendekat ke lokasi dan melihat pelaku serta mengatakan untuk bersabar, kemudian pelaku meninggalkan lokasi,"

"Selanjutnya saksi minta tolong tetangga sekitar dan lapor ke Polsek Pulung," katanya.

Sebelum polisi datang ke lokasi, pelaku telah kabur ke arah hutan.

Sedangkan korban sudah meninggal dunia yang diduga akibat pukulan balok kayu dan ompak tiang bendera.

“Adapun motif sementara kejadian pembunuhan tersebut masih didalami oleh kami (Satreskrim Polres Ponorogo dan Polsek Pulung),” jelas AKP Ryo.

kakek dibunuh di ponorogo
Suyoto, kakek 52 tahun asal Dukuh Krajan, Desa/Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo ditemukan tewas tergeletak berlumur darah usai pesta tahun baru, Senin (1/1/2024) pukul 02.30 wib.

Baca juga: Detik-detik Kakek di Ponorogo Dibunuh Saudara saat Malam Tahun Baru, Pelaku Kabur ke Hutan

2. Mabuk

Sebelum kejadian, diduga pelaku sudah dalam pengaruh minuman keras.

Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya botol miras di sekitar lokasi.

"Antara pelaku dan korban masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat,"

Saat ini pelaku masih dalam pencarian karena melarikan diri ke arah hutan," ujarnya.

3. Pelaku Menyerahkan Diri

Setelah melakukan pembunuhan, tak sampai 24 jam, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi.

"Kurang dari 24 jam. Kejadian 02.30 wib, dilaporkan pukul 04.00 wib. Dan tersangka menyerahkan diri sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, Selasa (2/1/2024).

Ia juga mengonfirmasi bahwa pelaku minum miras sebelum pembunuhan.

"Termasuk menegak miras (minuman keras) sebelum pembunuhan. Beberapa botol alkohol sudah kami sita," ujarnya.

Di bawah pengaruh alkohol tersebut, pelaku menghabisi nyawa korban.

"Ompak itu tempat penyangga tiang bendera. Pelaku menghabisi nyawa korban di jalan depan rumahnya. Korban meninggal dunia di lokasi," ujarnya.

4. Sakit Hati Jadi Pemicu

Ternyata, Prasetyo tega membunuh Suyoto karena sakit hati atas perlakuan korban terhadap ibu pelaku.

"Puncaknya ibu saya masuk rumah sakit selama 4 hari. Saya murni membela ibu saya. Permasalahannya sengketa tanah," ujar tersangka Prasetyo, Selasa (2/1/2024).

Sedangkan AKBP Anton mengatakan, sakit hati tersebut dipicu leh masalah tanah, yakni patok tanah yang dimilik korban dan pelaku.

"Dimana korban sering menyakiti hati ibunya pelaku akibat dari masalah tanah tersebut. Korban sering mengancam keluarga pelaku," ungkap AKBP Anton.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terungkap Motif Pemuda di Ponorogo Habisi Kakek Saudara Sendiri, Sakit Hati Ibu Masuk Rumah Sakit

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Pramita Kusumaningrum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas