Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat JPL Bulog Maluku Aniaya Wartawan Tribun Ambon, PWI Mengecam dan DPRD Maluku akan Gelar RDP

Korban sendiri telah divisum dan diketahui mengalami memar di atas pelipis serta bengkak pada lengan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pejabat JPL Bulog Maluku Aniaya Wartawan Tribun Ambon, PWI Mengecam dan DPRD Maluku akan Gelar RDP
Jenderal Louis
Suasana saat truk bermuatan beras Bulog tergelincir di kawasan Galala, Sabtu (13/1/2024). Peristiwa ini memincu penganiayaan yang dilakukan Kepala PT Jasa Prima Logistik BULOG (JPLB ) cabang  Maluku Utara, Johar Isnain pada jurnalis TribunAmbon.com atas nama Jenderal Louis saat sedang itu meliput kejadian 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Kepala PT Jasa Prima Logistik BULOG (JPLB ) cabang  Maluku Utara, Johar Isnain diduga melakukan penganiayaan terhadap Jurnalis TribunAmbon.com atas nama Jenderal Louis.

Jenderal dianiaya saat meliput kejadian tergelincirnya truk bermuatan beras Bulog di jalan raya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari Gudang Beras Bulog (GBB) Halong milik Perum Bulog Drive Maluku - Maluku Utara, Kawasan Galala, Kota Ambon, Sabtu (13/1/2024).




Saat ini dugaan penganiayaan ini tengah ditangani aparat Polsek Baguala.

Korban sendiri telah divisum dan diketahui mengalami memar di atas pelipis serta bengkak pada lengan.

"Laporan dan visum sudah," ujar Kapolsek Baguala, Iptu Mahadewa Bayu saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Sabtu.

"Terduga sementara kami amankan," tandasnya.

Baca juga: Oknum TNI di Ambon Diduga Aniaya Pacar, Korban Dipukul dan Diseret saat Pesta di Klub Malam

BERITA TERKAIT

Korban menjelaskan, aksi pemukulan terjadi saat dirinya hendak merekam video insiden tergelincirnya truk bermuatan beras di Galala.

Saat tengah merekam, terlapor menghampirinya dan dengan suara lantang melarang korban yang tengah menjalankan tugas peliputan.

Korban lantas menurunkan HP yang digunakan untuk merekam dan kemudian menanyakan alasan pelarangan hingga menjelaskan keberadaannya selaku pewarta.

Namun, terlapor tidak menjelaskan alasannya pelarangan itu dan malah memukul korban.

"Saya menanyakan dengan baik-baik alasan kenapa melarang, namun dia tidak menjawab.

Dia hanya menegaskan bahwa dia yang bertanggung jawab disini," katanya.

"Tidak ada korban," tambahnya menirukan ucapan terlapor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas