Belasan Mahasiswa Papua di Amerika Serikat akan Dipulangkan, Biaya Kuliah Belum Dibayar Pemprov
Beasiswa Otsus ini merupakan representatif hak dasar orang asli Papua dan ketika beasiswa ini tidak terurus maka hak anak adat pun hilang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Papua Lidya Salmah
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Biaya perkuliahan tidak segera dibayar oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Selatan., sebanyak 17 anak Papua yang kuliah di Amerika Serikat akan dipulangkan ke Papua.
Belasan mahasiswa itu mendapatkan beasiswa Otonomi khusus (Otsus) dari pemerintah provinsi masing-masing.
Dari 17 mahasiswa, 8 orang diantaranya seharusnya mengikuti wisuda bersama teman-temannya dari negara lain yang berkuliah di negeri Paman Sam tersebut.
“Jadi 8 orang dari 15 anak Papua yang kuliah di Amerika dan dipulangkan ini, harusnya mengikuti wisuda dalam waktu dekat ini.
Kasian sekali,” ungkap Jhon Reba S, mewakili orangtua mahasiswa Papua yang kuliah beasiswa di Amerika Serikat kepada wartawan di Jayapura, Rabu (24/1/2924).
Jhon Reba menjelaskan, total anak Papua yang mendapatkan beasiswa Otsus berjumlah 3.171 orang.
Baca juga: Aparat TNI-Polri Tembak Mati 5 Anggota KKB di Intan Jaya Papua, Ini Identitasnya
Dari 3.171 anak itu, 17 anak yang akan dikembalikan dari kampus di kota studi Amerika Serikat.
Pemprov Papua dan Pemprov Papua Selatan tak kunjung melunaskan biaya studi tahun 2023.
“Jadi 15 anak ini dari Papua merupakan anak Tabi Saireri (Papua) dan 2 anak lainnya dari Animha (Papua Selatan),” beber Jhon Reba.
Melihat fakta yang menyedihkan ini, Jhon Reba menyampaikan dua hal kepada Pemprov Papua dan Papua Selatan.
Pertama, kata dia, pejabat di Papua tak memiliki hati nurani sehingga persoalan ini tak kunjung ada penyelesaiannya.
“Padahal mereka (Pemprov) sampaikan kepada pihak kampus bahwa penyelesaian biaya kuliah akan dilakukan 18 Januari 2024, tapi nyatanya ingkar janji,” ucap Jhon Reba.
“Dan inilah yang menyebabkan mengapa 17 anak Papua, khusunya 15 orang dari Tabi Saireri dipulangkan dari Amerika,” imbuh dia.
Hal penting kedua, lanjut Jhon Reba, dari persoalan ini dapat menggambarkan bahwa pejabat Papua mengabaikan hak orang Papua.
Pasalnya, beasiswa Otsus ini merupakan representatif hak dasar orang asli Papua.
"Ketika beasiswa ini tidak terurus dengan baik maka hak anak adat pun hilang," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Uang Kuliah Menunggak, 17 Anak Papua Terpaksa Dipulangkan dari Amerika: 8 Orang Harusnya Diwisuda