Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siksa Anaknya dengan Sadis, Ibu di Surabaya Beri Pengakuan: Ajaran Gaib, Bisa Ramal Orang

Seorang ibu muda di Surabaya tega menganiaya anaknya dengan sadis. Ngaku ajaran gaib hingga bisa meramal orang.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
zoom-in Siksa Anaknya dengan Sadis, Ibu di Surabaya Beri Pengakuan: Ajaran Gaib, Bisa Ramal Orang
iStockphoto
Ilustrasi kekerasan pada anak - Seorang ibu muda di Surabaya tega menganiaya anaknya dengan sadis. Ngaku ajaran gaib hingga bisa meramal orang. 

"Secara fisik luar tatak (pemberani), mungkin karena terbiasa diperlakukan ibunya seperti itu," ujar Ida saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Selasa (23/1/2024).

Ida menjelaskan, E mendapatkan sejumlah penganiayaan dari ibu kandungnya.

Di antaranya disiram dengan air mendidih, diikat tangannya, hingga disundut rokok yang masih menyala.

Parahnya, korban juga disuruh berkumur dengan air mendidih.

Korban, kata Ida, mendapat penganiayaan itu setiap melakukan kesalahan.

"Setiap kesalahan anak, dia (pelaku) melakukan penyiksaan beda-beda, ada yang ditusuk gunting, sama disundut rokok."

"Terakhir (korban) telat bangun, tangannya diikat, disiram air panas mendidih ke badannya."

BERITA REKOMENDASI

"Sebelumnya, juga air mendidih disuruh kumur, kulit dalam pipinya kan lembut jadi rusak," ungkap Ida.

Kendati demikian, korban berusaha menutupi lukanya tersebut dengan terus-terusan menggunakan masker selama di sekolah.

Baca juga: Sosok Ibu di Surabaya Pelaku Penganiayaan Anak, Korban Disiksa Tiga Tahun, Sempat Ditegur Dinsos

Pihak sekolah merasa ada yang janggal dengan korban yang terus menggunakan masker.

Oleh karena itu, guru melakukan pengecekan terhadap kondisi korban.

"Sekolah yang tahu kenapa kok anak ini maskeran, pas dibuka mulutnya terluka, terus cerita sakit, ketika bajunya dibuka mengelupas kulitnya," papar Ida.

Mendapati kondisi korban yang penuh luka, pihak sekolah membawa bocah itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandhie.

Pihak sekolah juga melaporkan temuan tersebut ke Pemkot Surabaya untuk ditindaklanjuti.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas