Pelajar di Gorontalo Memar-memar Mengaku Dianiaya Oknum Polisi Pakai Senjata, Berikut Kronologisnya
Seorang pelajar berinisial AAP mengalami memar-memar diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang oknum polisi.
Penulis: Dewi Agustina
"Saya kaget karena saya ini tidak tau apa-apa," ujar AAP.
Tak puas jawaban AAP, TA lantas mengayunkan senjata laras panjang ke dahi AAP.
"Kamu jangan main-main ya! Begitu komandan bilang," ungkap AAP.
AAP merintih kesakitan. Senjata itu tepat mengenai mata kirinya.
Setelah melihat memar di mata AAP, TA membawanya ke RS Ainun Limboto.
"Awalnya saya tolak, karena saya fikir efeknya tidak akan separah sekarang," kata AAP.
AAP kemudian diantar TA ke rumahnya.
Diberi Uang Tutup Mulut
Usai dihajar oknum polisi Gorontalo berinisial TA, AAP mengaku diminta tutup mulut.
Dalam perjalanan pulang, TA meminta AAP tak buka suara.
TA meminta AAP mengaku memar di wajahnya bukan karena penganiayaan.
Baca juga: TNI AD Pastikan Akan Tindak Prajurit yang Terlibat Penganiayaan Pengiring Jenazah di Manado
AAP sontak kaget dan berkata, "Masa begitu, komandan?" kata AAP menirukan perkataannya kepada TA.
Remaja itu mengaku diberi uang Rp 50 ribu oleh anggota polisi tersebut.
"Saya juga diberi uang Rp 50 ribu oleh komandan (polisi)," akunya.
Saat di rumah, AAP mengaku muntah darah. Namun menurutnya bukan karena efek dari pukulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.