Pelajar di Gorontalo Memar-memar Mengaku Dianiaya Oknum Polisi Pakai Senjata, Berikut Kronologisnya
Seorang pelajar berinisial AAP mengalami memar-memar diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang oknum polisi.
Penulis: Dewi Agustina
Informasi yang dihimpun Tribun, M menjadi korban salah tembak oknum polisi Polda Sultra yang bertugas di bagian narkoba.
Sepupu korban bernama Lukman mengatakan, Dirnarkoba Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Tcahyo Bawono sempat mengunjungi korban di RS Ismoyo Korem Kota Kendari.
"Sekitar jam 7 (Dirnarkoba Polda Sultra) dia datang, nanti saya kirimkan rekamannya pas M ngobrol sama Dir Narkoba," ujar Lukman.
Lukman kemudian mengirimkan rekaman tersebut. Rekaman suara tersebut terbagi dua.
Awalnya dari rekaman tersebut, terdengar Bambang terlebih dahulu bertanya kepada korban sehingga ikut dengan IP alias Bocil dan BL.
M pun terdengar menjelaskan kepada Bambang, mengenai kronologi hingga ia terkena tembakan.
Kata M di depan Bambang, sebelum IP atau Bocil turun ia sempat ngobrol dengan BL.
"Tapi saya tidak tau apa yang mereka bicarakan, karena saya main HP," ujar M kepada Bambang.
Setelah itu IP atau Bocil turun dari mobil.
"Tapi saya tidak tau kenapa dia turun," tuturnya.
Bambang kemudian menjelaskan kalau Bocil turun untuk mengambil tempelan narkoba.
"Jadi pada intinya kita mau tangkap Bocil, jadi pada saat ade di dalam."
"Bocil turun untuk mengambil tempelan narkoba. Kemudian pada saat akan ditangkap dia melarikan diri, dan coba menabrak anggota kami," ujarnya.
M kemudian mempertanyakan kepada Bambang siapa yang telah menembak dirinya.
"Anggota saya, tapi posisinya bukan tembak Adek (M) tapi karena posisinya mereka lari jadi meleset," ujarnya.
Sementara itu, sebelum Dir Narkoba Polda Sultra Kombes Bambang ke Rumah Sakit Korem, awak media TribunnewsSultra.com sempat mendapat komentar Bocil.
Hanya saja, ia sempat terbata-bata menjelaskan kesaksiannya tentang detik-detik penembakan tersebut.
Ia bahkan tak mengetahui posisi duduk M di dalam mobil. Maupun baju yang digunakan oleh saksi lain berinisial BL.
IP hanya mampu menceritakan kalau sekira pukul 21.00 Wita korban M datang ke rumahnya menggunakan ojek online.
Kemudian IP mengaku ditelepon temannya berinisial BL, yang baru saja tiba dari Kolaka.
"Saya ditelepon BL dia bilang kalau sudah sampai di Kendari, terus saya ajak ke rumah," jelasnya.
Di rumah IP, BL meminta ditemani ke Konda, Konawe Selatan. Hanya saja saat ditanya tujuan apa mereka ke Konda IP mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu," kata IP.
Saat akan berangkat, tiba-tiba M meminta ikut bersaama mereka.
"Tidak diajak (M) hanya dia minta untuk ikut," tuturnya.
Pada saat itu dirinya membawa mobil, BL duduk di sampingnya sementara korban M duduk di belakang.
Ketika di perjalanan IP alias Bocil mengaku singgah di depan SPBU depan Mako Brimob. Ia mengaku ingin buang air kecil.
"Saya keluar kencing, terus kembali ke mobil," jelasnya.
Saat keluar dari Pertamina, BL meminta dirinya untuk memberhentikan mobil.
"Pas saya berhenti, BL ini turun dan ambil sesuatu, tapi saya tidak tau pasti apa yang dia ambil," ujarnya.
Saat BL masuk dalam mobil, kemudian datang dua orang menggunakan motor seketika melepaskan tembakan.
"Pas setelah dia tembak itu saya langsung tancap gas mobil, saya balap," tuturnya.
Di perjalanan Bocil berencana ingin membawa M ke rumah sakit.
"Tapi dia bilang BL jangan, langsung saja ke rumahmu," ujar IP Alias Bocil.
Tiba di rumahnya, IP menyebut kalau BL langsung bergegas pergi.
Sumber: (Tribungorontalo.com) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Usai Dihajar Oknum Polisi Gorontalo, Abdul Aziz Potabuga Akui Diberi Uang Tutup Mulut Rp 50 Ribu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.