Ayah di Bogor Siksa dan Paksa Anak Mengamen, Korban Dipukuli jika Uang Setoran Kurang
Seorang bocah berusia 7 tahun di Bogor dijadikan sebagai ATM berjalan oleh ayah dan ibunya. Korban dipukul jika uang setorang mengamen kurang.
Editor: Abdul Muhaimin
Darmi pun prihatikan saat melihat kondisi luka di tubuh N.
"Memar semua sebadan-badan," jelasnya.
Menurut Darmi, ini bukan pertama kalinya N dipukuli oleh ayah kandungnya.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Anak DPRD Kepri, Korban Sepakat Berdamai, Satria Mahatir Cs Bebas dari Penjara
Sebelumnya N juga pernah dipukul hingga luka di mulut dan pipinya.
"Samping mulutnya robek, pipinya pada baret dipukul pakai pancing," tutur Darmi.
Darmi juga mengungkap kalau N kerap dipaksa mengamen hingga tengah malam.
"Anak itu kayak ATM, dia disuruh ngamen sampai jam 1 malam," ungkapnya.
N pun mengamen hingga ke wilayah Ciseeng dan Parung.
Tak sendiri, N biasa mengamen dengan ibu tirinya.
"Ibu tiri dia mah cuma mantau," kata Darmi lagi.
Baca juga: Satu Orang Korban Penganiayaan Office Boy di Kantor Desa Cirebon Meninggal Dunia
Saat memantau N mengamen, ibu tiri pun biasanya membawa dua anaknya yang masih kecil.
"Anaknya ada 2, umur 2,5 tahun dan satunya lagi orok," jelasnya.
Sepengetahuan Darmi, N dipukuli oleh ayahnya jika uang setorang mengamen kurang.
"Padahal anaknya baik banget, alim," jelas dia.