Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ngaku Orang Polos saat Dibekuk, Pencuri Motor di Surabaya Ternyata Residivis Kasus Serupa

M (30), seorang anak jalanan di Surabaya, Jawa Timur kembali ditangkap karena kasus pencurian sepeda motor.

Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Ngaku Orang Polos saat Dibekuk, Pencuri Motor di Surabaya Ternyata Residivis Kasus Serupa
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Anak jalanan berinisial M yang mencuri motor di sejumlah kecamatan Kota Surabaya, saat diinterogasi Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya, Kompol Domingos De F Ximenes, Senin (5/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - M (30), seorang anak jalanan di Surabaya, Jawa Timur seperti tidak kapok mendekam di jeruji besi.

Pria ini kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus pencurian motor di Kota Surabaya.

Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya, Kompol Domingos De F Ximenes mengungkapkan tersangka merupakan residivis kasus serupa pada 2022.

"Tersangka ini residivis, pernah ditangkap Satreskrim Polrestabes Surabaya, kasus pencurian motor."

"Kalau enggak salah, baru setahun keluar, nah dia beraksi lagi, lalu kami tangkap ini," ujarnya, Senin (5/2/2024), dilansir TribunJatim.com

M diamankan Tim Antibandit Polsek Sawahan.

M beraksi bersama komplotannya yang merupakan anak jalanan. 

Berita Rekomendasi

Ia dan komplotannya berkeliling ke sejumlah kawasan pemukiman.

Mereka memanfaatkan kondisi kendaraan yang dinilai lengah pengawasan.

"Sifat aksinya mobile keliling disurvei dulu sama mereka. Jadi enggak sekali datang. Tapi dilihat dulu, lalu dieksekusi. Dia keliling kampung."

"Mau di minimarket, perumahan, atau kos, selama ada kesempatan dia beraksi," jelas mantan Kanit Ditresnarkoba Polda Jatim itu.

Baca juga: Viral Pencurian di Bus Budiman, Penumpang Curhat: Laptop dan Ipad Ditukar dengan Buku

Domingos mengungkapkan, pihaknya masih memburu seorang pelaku lainnya berinisial AH, yang ditengarai sebagai eksekutor pencurian motor yang beraksi bersama M. 

Profil dan identitas sosok AH telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Beraksi berdua. Satu orang DPO, teman dia, anak punk (anak jalanan). Motif untuk kebutuhan. Kan hasil curian dipakai sama anak-anak jalanan. Ya digunakan kebutuhan sehari-hari. Untuk traktir teman-teman nongkrong," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas